tag:blogger.com,1999:blog-64900536286639896932024-03-13T07:00:51.583+07:00Medan ListrikBerbagi Informasi tentang Listrik AC dan DC, dan TipsHeberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-1122412043557234222012-04-02T13:38:00.001+07:002013-11-01T11:59:44.525+07:00Sistem Distribusi Tenaga Listrik<br />
<b>1. Pengertian Distribusi Tenaga Listrik
</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7YErts6HnxjULGb1VqAWEOLpsYBzVaHztihwzi2K_-Vgv_5NCAKmhYGMVkIcuriUJMgeXHPTw0GJCs_CdJH56pfspE2uyTW4RU1Ne42vAqTC6MXAIFjOoiaDABcAyBU4v48hAc0A-Sd0/s1600/DISTRIBUSI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7YErts6HnxjULGb1VqAWEOLpsYBzVaHztihwzi2K_-Vgv_5NCAKmhYGMVkIcuriUJMgeXHPTw0GJCs_CdJH56pfspE2uyTW4RU1Ne42vAqTC6MXAIFjOoiaDABcAyBU4v48hAc0A-Sd0/s320/DISTRIBUSI.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">DISTRIBUSI</td></tr>
</tbody></table>
Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.</div>
<br />
<br />
<b>2. Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
• Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)
• Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)
• Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).
• Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah
Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi materi Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa kelasifikasi itu dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:
1. SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah), terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan per-lengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.
2. SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah),, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination, batu bata, pasir dan lain-lain.
3. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding, dan lain-lain.
4. SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) dan SKTR (Saluran Kabel Tegangan Rendah), terdiri dari: sama dengan perlengkapan/ material pada SUTM dan SKTM yang membedakan hanya dimensinya.
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 2px;">
<i><b><small>GAMBAR PEMBAGIAN TEGANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK</small></b></i><input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'show'; }" style="font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px; width: 60px;" type="button" value="Show" /></div>
<div style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4e3E1p3shGu_ekiakpi7348I0Bp8l9RzGfiZEI2sOqcxGn8_YDaoXiBgMbu5n0gdUp9_-C0zHlgLtGgEDfY7544rnt8j15Ac2MLlkDw5oR7AZwMyKT4SFBtxQGPUF_38yLlLb45hGLfc/s1600/pembagian-tegangan-sistem-tenaga-listrik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4e3E1p3shGu_ekiakpi7348I0Bp8l9RzGfiZEI2sOqcxGn8_YDaoXiBgMbu5n0gdUp9_-C0zHlgLtGgEDfY7544rnt8j15Ac2MLlkDw5oR7AZwMyKT4SFBtxQGPUF_38yLlLb45hGLfc/s320/pembagian-tegangan-sistem-tenaga-listrik.jpg" width="282" /></a></div>
</div>
</div>
</div>
Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-67945179002918744322011-11-25T12:11:00.003+07:002011-11-25T12:31:33.923+07:00Teori Dasar Rangkaian Flip-Flop (FF)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnp79R8Y6A7ADj4GNZKhJW_nwNwG-TQD-RFVESnSe3XP6-OQOPsDGoSEKZVCvg6vgF9Pz32u8r-3sSX0te4fgqCRJXtckLREsx5KY9klMraRbui-ML1bbKh-EI7ebVq_e6cj0sNdUdKjc/s1600/jkf00000.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnp79R8Y6A7ADj4GNZKhJW_nwNwG-TQD-RFVESnSe3XP6-OQOPsDGoSEKZVCvg6vgF9Pz32u8r-3sSX0te4fgqCRJXtckLREsx5KY9klMraRbui-ML1bbKh-EI7ebVq_e6cj0sNdUdKjc/s200/jkf00000.gif" width="200" /></a></div><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 255); color: black; float: left; font-family: times; font-size: 45px;">P</span>ada mata kuliah sistem rangkaian digital anda pasti sudah tidak asing dengan namanya rankaian flip-flop atau yang biasa disingkat dengan FF. Pemahaman terhadap rangkaian flip-flop (FF) ini sangat penting karena flip-flop dapat menyimpan data, mengingat informasi (memori) dan menghitung. Keadaan keluaran flip-flop bias berada dalam kedaan tinggi (1) atau keadaan rendah (0), untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya untuk mengubah keadaan tersebut diperlukan suatu pemicu.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>D Flip-flop</b> merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop S-R. Perbedaannya dengan flip-flop S-R terletak pada inputan R, pada D Flip-flop inputan R terlebi dahulu diberi gerbang NOT, maka setiap input yang diumpankan ke D akan memberikan keadaan yang berbeda pada input S-R, dengan demikian hanya akan terdapat dua keadaan S dan R yairu S=0 dan R=1 atau S=1 dan R=0, jadi dapat diisi.<br />
<br />
<li> Master Save D Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang memiliki 2 latch D dan sebuah inverter. Latch yang satu bernama Master dan yang kedua bernama Slave. Master D hanya akan mendeskripsikan diktat yang outputnya hanya dapt diganti selama ujung negatif jam.</li><br />
<br />
<br />
<li> JK Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang dibangun untuk megantisipasi keadaan terlarang pada flip-flop S-R.</li><br />
<br />
<br />
<li> T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah</li><br />
<br />
<br />
Materi lengkapnya bisa anda unduh dibawah ini :<br />
<br />
Download ==>> : <a href="http://www.ziddu.com/download/17518739/Teoridasarflip-flop.pdf.html">Teori Dasar Rangkaian Flip-flop</a>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-89117305914091525122011-02-09T19:07:00.001+07:002011-11-25T12:42:35.172+07:00Sistem Load Shedding sebagai proteksi pada tegangan tinggi<b>Load Shedding</b><br />
Load Sheeding ialah suatu bentuk tindakan pelepasan beban yang terjadi secara otomatis ataupun manual untuk pengamanan operasi dari Unit-unit pembangkit dari kemungkinan terjadinya padam total (Black out). Pembangkitan tenaga listrik pada suatu sitem tenaga seringkali mendapat gangguan yang tidak dapat dihindari, misalnya dengan terjadinya pembebanan secara tiba-tiba karena ada beban melebihi kapasitas dibebannkan ke system atau dapat juga dengan terjadinya Trip satu unit pembangkit (Generator)<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Apabila terjadi keadaan dimana berkurangnya daya pembangkit hanya berkisar 10% s.d 15% maka penrunan frekuensi akan terjadi secara perlahan karena Governor pembangkit-pembangkit masih sempat bekerja dan daya cadangan panas yang ada (Spinning Reserve) sebesar 10% s.d 15 % dapat digunakan dengan merubahnya menjadi daya listrik. Tetapi apabila berkurang nya jumlah pembangkitan terlampau besar, maka turun nya frekuensi akan semakin cepat dan mencapai harga yang relatif rendah, hanya dalam waktu yang singkat. Governor dan cadangan daya panas yang ada tidak banyak membantu, untuk menjaga suatu sistem dari kegagalan atau kerusakan dan mengganggu operasi<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6490053628663989693&postID=8911730591409152512" name="more"></a> produksi karena turunnya frekuensi, maka solusi yang diambil adalah melepaskan sebagian beban,sehingga beban yang dipikul oleh sistem berkurang sehingga diharapkan frekuensi dapat kembali normal sesegera mungkin.<br />
<br />
<b>Beban- beban penting ( Essential Load )</b><br />
<br />
Yang dimaksud dengan beban-beban yang penting ialah beban-beban yang memegang peranan dalam proses suatu produksi dimana bila terjadi suatu gangguan dapat menyebabkan berhentinya Operasional pabrik atau merusak /mengurangi mutu dan hasil produksi tersebut.Pada perencanaan pelepasan beban dapat ditentukan terlebih dahulu beban-beban yang akan dilepaskan, dimana dibagi dalam dua kategori yaitu :<br />
<br />
<b>a. Manual Load Shedding</b><br />
<br />
Pelepasan beban secara manual hanya di gunakan dalam keadaan yang tidak begitu penting atau pada saat control Load Shedding tidak bekerja sebagaimana mestinya (tidak dalam keaadaan normal) . Bila ditinjau dari kekurangan cara ini yaitu harus mempekerjakan tenaga operator yng banyak , dilepaskannya beban yang kadang-kadang melebihi beban yang seharusnya dilepaskan, dan adanya faktor keterlambatan dalam tindakan operator (Human Error). <br />
<br />
<b>b.Automatic Load Shedding</b><br />
Sistem pelepasan beban otomatis seringkali merupakan perpanjangan relay pengaman generator seperti Under frequency Relay ( UFR ). Relay ini digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan frekuensi generator dan system sampai kepada batas-batas tertentu. Beban-beban yang akan dilepaskan harus ditentukan dahulu dan akan secara bertahap pada tiap-tiap frekuensi yang telah ditentukan. <br />
Masalah pokok dalam pelepasan beban di sebuah sistem adalah :<br />
<br />
<li>Besar beban yang akan dilepas pertingkat</li><br />
<br />
<br />
<li>Menentukan jumlah tingkat pelepasan beban</li><br />
<br />
<br />
<li>Kelambatan waktu yang direncanakan pada setiap waktu pelepasan</li><br />
<br />
<br />
<li>Frekuensi dimana setiap tingkat dilepas.</li><br />
<br />
<br />
Kriteria yang diinginkan dari setiap program Load Shedding adalah:<br />
<br />
<li>Program harus menahan Frekuensi system agar tidak melewati batas minimum tertentu untuk kehilangan pembangkitan terberat yng diperkirakan ( Beban yang dilepas harus cukup).</li><br />
<br />
<br />
<br />
<li>Program harus sedemikian rupa sehingga tidak ada suatu kondisi kehilangan pembangkitan tertentu yang hanya diikuti pelepasan beban yang tidak terlalu kecil, sehingga memungkinkan frekuensi system terlalu lama pada daerah berbahaya.</li><br />
<br />
<br />
<br />
<li>Frekuensi pelepasan beban bukan untuk mengatur frekuensi. Maka pelepasan beban sebaiknya hanya dilakukan pada saat dibutuhkan, jadi jika tingkat penurunan frekuensi system masih dalam batas yang diizinkan sebaiknya pengaturan dilakukan melalui AVR (Atomatic Voltage Regulator) yang mempunyai fungsi untuk mengatur output tegangan dari generator atau Governor (alat Bantu turbin yang berfungsi mengontrol putaran turbin agar selalu tetap stabil).</li>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-30584724993178318582011-02-09T18:48:00.003+07:002011-02-09T18:55:20.333+07:00Pengaruh Udara Pada korona dan Tegangan Kritis Korona<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Seperti telah dijelaskan di artikel sebelumnya <a href="http://medan-listrik.blogspot.com/2011/02/gejala-korona-pada-sistem-tegangan.html" linkindex="25">disini</a>, bahwa proses ionisasi yang terus-menerus dan berkelanjutan akan membentuk banjiran elektron. Maka pembentukan banjiran elektron ini tergantung pada kecepatan mula dari elektron dan percepatannya selama ia bergerak disepanjang jarak bebas antara dua tubrukkan. Ada gradient permukaan yang terbentuk dimana korona ini akan terjadi. <a name='more'></a>Tegangan yang dimiliki pada gradient ini dinamakan “permukaan tegangan korona” atau secara tepat juga dinamakan permulaan tegangan korona mulai kelihatan.</span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
Nilai dari tegangan ini tergantung pada:<br />
• Keadaan atmosfer disekitarnya.<br />
• Keadaan dari permukaan kawat.<br />
• Bentuk susunan kawat.<br />
<br />
Jadi tegangan kritis pada udara dan pada waktu terjadinya kegagalan sesuai dengan persamaan berikut:<br />
<span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"> </span></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b><span style="font-size: large;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"> Vd = Ed.d.r.ln D/r </span></span></span></b></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost1">Pada waktu terjadinya breakdown diudara Ed = 30 kV/cm atau 3000 kV/m.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Jadi tegangan kritis adalah sebesar:</span> <span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"></span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><b><span style="font-size: large;"> </span></b></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><b><span style="font-size: large;">Vd = 3000.d.r ln D/r </span></b> [ kV-terhadap netral ] </span></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">D dan r didalam netral.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Bila dijadikan R.M.S maka:</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><span style="font-size: large;"><b>Vd(RMS) =2110.d.r.ln D/r </b></span>[<i> kV-RMS terhadap netral </i>]</span></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">Dan bila dirubah menjadi log 10, maka:</span> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><span style="font-size: large;"><b> </b></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><span style="font-size: large;"><b>Vd(RMS) =4860.d.r.log D/r </b></span>[<i> kV-RMS terhadap netral</i> ]</span></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">Didalam prakteknya, masih ada koreksi yang disebabkan oleh keadaan permukaan kawat yang tidak rata, karena itu harga diatas masih harus dikalikan dengan factor mo yang besarnya seperti dibawah ini:</span><br />
<span class="fullpost1">• mo = 1,0 untuk kawat yang licin.</span><br />
<span class="fullpost1">• mo = 0,98 s/d 0,93 untuk kawat kasar yang sudah lama dipasang.</span><br />
<span class="fullpost1">• mo = 0,87 s/d 0,83 untuk kawat stranded terdiri dari 7 kawat halus.</span><br />
<span class="fullpost1">• mo = 0,85 s/d 0,80 untuk kawat stranded yang terdiri dari 19, 37, 61, kawat halus.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Sehingga persamaan tegangan kritis menjadi:</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><span style="font-size: large;"><b>Vd(RMS) =4860.d.r.log D/r </b></span>[<i> kV-RMS terhadap netral</i> ]</span></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Nilai ini berlaku pada cuaca cerah, sedangkan pada cuaca buruk (seperti mendung, hujan) naka harga tegangan harus dikalikan dengan factor koreksi untuk menyesuaikan dengan kenyataan. Adapun factor koreksinya adalah 0,8.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="fullpost1">Jadi dalam hal ini, pada keadaan cuaca buruk:</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Ed (RMS) = 0,8.Ed(RMS)t</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Ed (RMS)t = Ed pada cuaca cerah.</span><br />
<br />
<b>Tegangan Kritis Bilamana Korona Mulai Kelihatan</b><br />
<span class="fullpost1"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">Bilamana tegangan mencapai tegangan kritis maka korona ini belum kelihatan, sebab untuk menjadi kelihatan, maka muatan yang terdapat diudara haruslah menerima suatu energi tertentu, sebelum udara ini meneruskan ionisasinya yang disebabkan oleh adanya tubrukan elektron dengan atom yang lain.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Menurut “PEEK”, tegangan kritis ini haruslah mempunyai nilai sehingga melebihi harga tegangan breakdown dari udara sekelilingnya hingga jarak sebesar 0,03.d.r (meter) dari konduktor. Bilamana hal ini terjadi, maka korona akan mulai kelihatan. Oleh karena itu korona mulai kelihatan bilamana breakdown ini terjadi sampai pada suatu jarak (r + 0,03.d.r) dari titik tengah konduktor (bukan lagi berjarak = r), hingga tegangan kritis ini akan naik, sebab potensial gradient bertambah dari Ed menjadi Ev. Tetapi harga Ev tidak tetap karena ia bergantung dari besar jari-jari konduktor, sehingga:</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGFNEHiZJPgs_z68w0IBDTw8h5AVSIvZWnfAfNAhaCH3GufSTkv_N9gUFThvkyxkEk3dT0kkYpba6Hb-uIpASwWcZPM9fwdWLH7XrWjK-Mcg5T7udvpHtiWVEaqZ2OHU2kmkuAWA2wl3U/s1600/01.png" imageanchor="1" linkindex="26" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGFNEHiZJPgs_z68w0IBDTw8h5AVSIvZWnfAfNAhaCH3GufSTkv_N9gUFThvkyxkEk3dT0kkYpba6Hb-uIpASwWcZPM9fwdWLH7XrWjK-Mcg5T7udvpHtiWVEaqZ2OHU2kmkuAWA2wl3U/s1600/01.png" /></a></div> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<br />
<div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;">dapat juga ditulis sbb:</span></span></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMXkx3oRo6vkDG0yoo2ocgJwu9jb4iTSAw44EF5vXUecYT18UKxUGlXQl01nSnH_zNsBP4firbdyq55CD_yAmWUWr7lZ-_U_Ap2zIX-Wte5l43U5nRd405Hdt1vmjQYh0kseqJR3Am_r0/s1600/02.png" imageanchor="1" linkindex="27" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMXkx3oRo6vkDG0yoo2ocgJwu9jb4iTSAw44EF5vXUecYT18UKxUGlXQl01nSnH_zNsBP4firbdyq55CD_yAmWUWr7lZ-_U_Ap2zIX-Wte5l43U5nRd405Hdt1vmjQYh0kseqJR3Am_r0/s1600/02.png" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;">Jadi tegangan kritis korona akan kelihatan menjadi sbb:<br />
</span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6hkmkY72Hh19jFE5FXyY1fJLWFfWyVmOn9HmtN7iRZTiVi1w4_y-7ppKhaNuNkNtR7lEl1QHtDpawbmQnT60l1Y-czBdJwlxzL-Gb43IHjyQDGbN00cyXcD-ttXyNjeqbVoH-E49qkiM/s1600/03.png" imageanchor="1" linkindex="28" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6hkmkY72Hh19jFE5FXyY1fJLWFfWyVmOn9HmtN7iRZTiVi1w4_y-7ppKhaNuNkNtR7lEl1QHtDpawbmQnT60l1Y-czBdJwlxzL-Gb43IHjyQDGbN00cyXcD-ttXyNjeqbVoH-E49qkiM/s1600/03.png" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="text-decoration: none;"><br />
</span></span></span><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Nilai dari mv adalah tergantung pada keadaan konduktor, yaitu:</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost1">• mv = 1,00 untuk kawat yang licin.</span><br />
<span class="fullpost1">• mv = 0,93 s/d 1,00 untuk kawaqt biasa.</span><br />
<span class="fullpost1">• mv = 0,72 untuk korona pada sepanjang kawat.</span><br />
<span class="fullpost1">• mv = 0,82 untuk korona yang tetap pada sepanjang kawat.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Dari persamaan itu terlihat bahwa tegangan kritis ini (tegangan kritis bilamana korona mulai kelihatan) dari kawat transmisi nilainya dapat dinaikkan dengan cara:</span><br />
<span class="fullpost1">• Menaikkan jarak kedua kawat (D)</span><br />
<span class="fullpost1">• Memperbesar diameter kawat (r)</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Dari kedua alternatif diatas, lebih baik dipilih memperbesar diameter (r), karena dengan menaikkan nilai r, maka biaya untuk pembuatan tiang listrik dapat ditekan rendah dan juga reaktansi dari sistem transmisi dapat dibuat rendah.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Oleh karena itu, supaya r besar maka dapat dipakai kawat yang stranded atau bundle conductor. Didalam prakteknya penggunaan bundle conductor mungkin tidak menguntungkan pada sistem dengan tegangan lebih rendah dari 220 kV. Tetapi dengan sistem Tegangan Ekstra Tinggi, pengguna bundle conductor lebih menguntungkan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Pada sistem tiga fasa, gradient tegangan dari setiap kawat tergantung dari susunan kawat tersebut. Sebagai contoh untuk menghitung gradient tegangan dari system tiga fasa adalah seperti berikut: misal setiap fasa terdiri dari satu kawat dan kawat disusun secara mendatar.</span><br />
</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBCHKzEgkYuL-zGZ3YEv6RY8Sq0z-_5W5Em9xfe_hBMGcy1IPs9jH6JZjemA-g_Hm7YRIF0MOTOuiXrJlZz69XeYP6vWuGFIFjwPkKTS3BAt9FCCV6Xjiir8h-zhr4pLpSLYYmE5Knq8M/s1600/susunan-kawat-mendatar.png" imageanchor="1" linkindex="29" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBCHKzEgkYuL-zGZ3YEv6RY8Sq0z-_5W5Em9xfe_hBMGcy1IPs9jH6JZjemA-g_Hm7YRIF0MOTOuiXrJlZz69XeYP6vWuGFIFjwPkKTS3BAt9FCCV6Xjiir8h-zhr4pLpSLYYmE5Knq8M/s1600/susunan-kawat-mendatar.png" /></a></div><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 1. Gradient tegangan pada susunan kawat secara mendatar</span></span></div><div style="text-align: left;"></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
</span>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-33855326943359767982011-02-09T17:54:00.002+07:002011-02-09T18:05:56.656+07:00Fluksi Medan Magnet, Kuat Medan Magnet dan Kerapatan Fluksi Magnet<b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Fluksi Medan Magnet</span></b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8dWYU1gXMdjtpqgBy-lYN0UMeJoYiMKxtF6QFa4O19abUR_s6RVjsPr5DN4ljL94UTi3Ljvio8NRM26jUwzP0nUXgacdBOFxK6f-nBFtQ3EJuJbUXcou4O3WiQkAQU0yQ7Gff3VQLQac/s1600/belitan-kawat-berinti-udara.jpg" imageanchor="1" linkindex="23" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8dWYU1gXMdjtpqgBy-lYN0UMeJoYiMKxtF6QFa4O19abUR_s6RVjsPr5DN4ljL94UTi3Ljvio8NRM26jUwzP0nUXgacdBOFxK6f-nBFtQ3EJuJbUXcou4O3WiQkAQU0yQ7Gff3VQLQac/s200/belitan-kawat-berinti-udara.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Medan magnet tidak bisa kasat mata namun buktinya bisa diamati dengan kompas atau serbuk halus besi. Daerah sekitar yang ditembus oleh garis gaya magnet disebut gaya medan magnetik atau medan magnetik. Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetik.<a name='more'></a></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost">Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik (Φ) diukur dalam Weber, disingkat Wb dan didefinisikan dengan: </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<br />
<blockquote><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost"><i>Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluksi magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnet tsb selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt</i></span></span></blockquote><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 1. Belitan kawat berinti udara dan garis-garis gaya magnet.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost">Weber = Volt x detik</span><br />
<br />
<span class="fullpost">[Φ] = 1 Voltdetik = 1 Wb</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul</span><br />
<span class="fullpost">medan magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan, seperti diperlihatkan pada gambar 2.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCAketBlYJ0182S-hL0-3lVxriof5ZPw3jt4iMxJBh4nNgrmLkbjdqdY9ZsCONrMligyU50N19qWnpQiC2yNb7-7FLPnf6R-VyqBUPz6k3n_HqS8qrozxnXM4hB1mwubm99p5T_t_Mc28/s1600/daerah-pengaruh-medan-magnet.jpg" imageanchor="1" linkindex="24" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCAketBlYJ0182S-hL0-3lVxriof5ZPw3jt4iMxJBh4nNgrmLkbjdqdY9ZsCONrMligyU50N19qWnpQiC2yNb7-7FLPnf6R-VyqBUPz6k3n_HqS8qrozxnXM4hB1mwubm99p5T_t_Mc28/s1600/daerah-pengaruh-medan-magnet.jpg" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 2. Daerah Pengaruh medan magnet.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost">Pengaruh gaya gerak magnetik akan melingkupi daerah sekitar belitan yang diberikan warna arsir. Gaya gerak magnetik (θ) sebanding lurus dengan jumlah belitan (N) dan besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat kuat medan magnet sebanding dengan amper-lilit.</span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b><span class="fullpost">θ = I . N </span></b></span><br />
<br />
<span class="fullpost">[θ] = Amper-turn</span><br />
<br />
<span class="fullpost">dimana;</span><br />
<br />
<span class="fullpost">θ = Gaya gerak magnetik</span><br />
<span class="fullpost">I = Arus mengalir ke belitan</span><br />
<span class="fullpost">N = Jumlah belitan kawat</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Contoh : </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost">Belitan kawat sebanyak 500 lilit, dialiri arus 2 A. </span><br />
<span class="fullpost">Hitunglah a) gaya gerak magnetiknya b) jika kasus a) dipakai 1000 lilit berapa besarnya arus ?</span><br />
<span class="fullpost"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost">Jawaban :</span><br />
<span class="fullpost">a) θ = I . N = 500 lilit x 2 A = 1.000 Ampere-lilit</span><br />
<span class="fullpost">b) I = θ /N = 1.000 Amper-lilit/1000 lilit = 1 Ampere.</span><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost"><b>Kuat Medan Magnet</b> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost">Dua belitan berbentuk toroida dengan ukuran yang berbeda diameternya. Belitan toroida yang besar memiliki diameter lebih besar, sehingga keliling lingkarannya lebih besar. Belitan toroida yang kecil tentunya memiliki keliling lebih kecil. Jika keduanya memiliki belitan (N) yang sama, dan dialirkan arus (I) yang sama maka gaya gerak magnet (Θ = N.I) juga sama. Yang akan berbeda adalah kuat medan magnet (H) dari kedua belitan diatas.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Persamaan kuat medan magnet adalah:</span></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Q4vhbkgZy53mMSFZ7LWMgd9HINxkIsws5DRIYwvDbQJfyVwWon0PLrFS9qK9-I8FaHTIjyXQ25UpSXIzOQIr9TJuyc1vfbccPY8kP8Hl5vmkcEa4OK_etWENTQnH2RrAfaPunBUhpyA/s1600/formula-kuat-medan-magnet.png" imageanchor="1" linkindex="25" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Q4vhbkgZy53mMSFZ7LWMgd9HINxkIsws5DRIYwvDbQJfyVwWon0PLrFS9qK9-I8FaHTIjyXQ25UpSXIzOQIr9TJuyc1vfbccPY8kP8Hl5vmkcEa4OK_etWENTQnH2RrAfaPunBUhpyA/s1600/formula-kuat-medan-magnet.png" /></a><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><br />
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Dimana:</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">H = Kuat medan magnet</span><br />
<span class="fullpost">lm = Panjang lintasan</span><br />
<span class="fullpost">θ = Gaya gerak magnetik</span><br />
<span class="fullpost">I = Arus mengalir ke belitan</span><br />
<span class="fullpost">N= Jumlah belitan kawat</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Contoh : </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost">Kumparan toroida dengan 6.000 belitan kawat, panjang lintasan magnet 30cm, arus yang mengalir sebesar 200 mA. Hitung besarnya kuat medan magnetiknya</span><br />
<span class="fullpost"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost">Jawaban :</span><br />
<span class="fullpost">H = I.N/Im = 0,2 A. 6.000 / 0,3 = 4000 A/m</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b>Kerapatan Fluksi Magnet</b> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost">Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya “kerapatan fluksi magnet”, artinya fluksi magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan intensitas medannya lebih lemah, sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluksi magnet akan kuat dan intensitas medannya lebih tinggi.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Kerapatan fluksi magnet (B) atau induksi magnetik didefinisikan sebagai:</span><br />
</span><br />
<blockquote><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost"><i>fluksi persatuan luas penampang</i></span></span></blockquote><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost">Satuan fluksi magnet adalah Tesla. Persamaan fluksi magnet adalah:</span></span><br />
<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeebE5J2ykkgup66tgvtlmer4Xi1YfsvXsHTm4VMn9VMk491EzX5SM1ZvlEl5brvFJK1ZABadjFRp7UHS_rUNUbWYVBAJBelmNwQuzDntE4jOeSThY-yscxqR9TVWXMpUoCnU30tF7eBs/s1600/rumus-fluksi-medan-magnet.png" imageanchor="1" linkindex="26" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeebE5J2ykkgup66tgvtlmer4Xi1YfsvXsHTm4VMn9VMk491EzX5SM1ZvlEl5brvFJK1ZABadjFRp7UHS_rUNUbWYVBAJBelmNwQuzDntE4jOeSThY-yscxqR9TVWXMpUoCnU30tF7eBs/s1600/rumus-fluksi-medan-magnet.png" /></a><span class="fullpost"> </span></div><span class="fullpost">Dimana;</span><br />
<span class="fullpost">B = Kerapatan medan magnet</span><br />
<span class="fullpost">Φ = Fluksi magnet</span><br />
<span class="fullpost">A = Penampang inti</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Contoh : </span><br />
<span class="fullpost">Belitan kawat bentuk inti persegi 50mm x 30 mm, menghasilkan kerapatan fluksi magnet sebesar 0,8 Tesla. Hitung besar fluksi magnetnya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Jawaban: </span><br />
<span class="fullpost">B = Φ/ A, maka Φ = B.A = 0,08T x (0,05 m x 0,03 m) = 1,2 mWb</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Semoga bermanfaat</span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost"> </span><br />
<br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost"></span><br />
<br />
</span>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-52495175832781325742011-01-18T21:51:00.001+07:002011-01-18T23:12:21.801+07:00Gejala korona pada System Tegangan Tinggi<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan semakin besarnya energi listrik yang disalurkan melalui kawat transmisi, maka makin tinggi pula kerugiannya, Namun hal ini dapat diminimalkan dengan menaikkan tegangan dari kawat tersebut. Akan tetapi dengan menaikkan tegangan kerja transmisi, akan timbul pula faktor-faktor lain yang dahulunya belum kelihatan dan masih sering diabaikan.<br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Adapun factor-faktor itu diantaranya:</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal">Adanya gejala korona yang semakin menonjol, yang berakibat adanya kerugian energi dan gangguan RI ( Radio Interference ) yang sifatnya merugikan.</li>
</ul><div style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dengan semakin tingginya tegangan maka timbul persoalan mengenai isolasi kawat, bentuk tower dan mungkin prosedur pengoperasiannya yang berbeda.</div><div style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Timbulnya masalah isolasi pada alat-alat yang menyebabkan perubahan konstruksi sehingga perlu menyelidiki lebih lanjut mengenai bahan-bahan isolasi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1">Semua hal tersebut diatas, mengakibatkan kenaikan investasi yang lebih tinggi sehingga diperlukan penyelidikan, penyesuaian konstruksi, operasi dan lain-lain. Sedangkan persoalan yang akan dibahas disini hanyalah masalah yang pertama, yaitu timbulnya gejala korona.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXSqV5oRbvOOw792WOlqaN5TPmlgY6OE_WWnK_jBKrcFpEnvwGhecMxu7WkTcM4sevJn87UrYwtlXPOw2_9DYEkZU-T3PU-xM5b1J_87VKnOwUDjlMmUaJ53KtYy_AD7rTpZ5xaom9bgs/s1600/Inception+Voltage+korona.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXSqV5oRbvOOw792WOlqaN5TPmlgY6OE_WWnK_jBKrcFpEnvwGhecMxu7WkTcM4sevJn87UrYwtlXPOw2_9DYEkZU-T3PU-xM5b1J_87VKnOwUDjlMmUaJ53KtYy_AD7rTpZ5xaom9bgs/s1600/Inception+Voltage+korona.jpg" /></a></div><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Gambar Inception Voltage Corona </span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiniYUAtbJKIPy8w2wCwEiBrOkZe350FYhWAnbmN0cUYxIcvbECPPHaN0DPMPgN3K_QIEuFKP8CpM7EX9-Y2P1b761W9aIu2crIYyrQfNsttHF0cMVmMoY4QSq6MROvvbNQQRJrZZhHi0k/s1600/Lucutan+Korona.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiniYUAtbJKIPy8w2wCwEiBrOkZe350FYhWAnbmN0cUYxIcvbECPPHaN0DPMPgN3K_QIEuFKP8CpM7EX9-Y2P1b761W9aIu2crIYyrQfNsttHF0cMVmMoY4QSq6MROvvbNQQRJrZZhHi0k/s1600/Lucutan+Korona.jpg" /></a></div><br />
<div style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="fullpost1"> Gambar Lucutan Korona pada gelembung </span></div><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1"><b>1.2. Gejala Korona</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1">Elektron yang bebas bergerak diudara umumnya berasal dari radiasi radio-aktif yang terdapat di alam bebas dan juga dengan adanya sinar kosmik. Elektron-elektron yang posisinya dekat dengan kawat trasnmisi dipengaruhi oleh adanya medan listrik yang menuju ke atau menjauhi kawat tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1">Selama gerakannya ini, elektron yang melewati gradient medan listrik akan bertubrukkan dengan molekul dari udara, yang kemudian terjadi ionisasi pada molekul tersebut. Karena adanya ionisasi tersebut, maka akan terdapat ion positif dan elektron yang bebas, yang akan akan mendorong terjadinya ionisasi lanjutan. Proses ini berkelanjutan yang kemudian membentuk banjiran electron ( avalance ).</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1">Bilamana banjiran elektron ini melintasi dua kawat yang sejajar, maka ia akan menyebabkan terjadinya perubahan pembagian gradient tegangan-tegangan dari udara diantara kedua kawat tersebut dan penataan kembali dari gradient ini dapat menyebabkan harga tegangannya melampaui kekuatan (tegangan breakdown) dari udara. Ini akan menyebabkan terjadinya kegagalan dari sifat isolasi yang dimiliki oleh udara yang terletak disekitarnya. Bilamana penataan kembali ini hanya menyebabkan sebagian perubahan potensial gradient dari udara, misalnya hanya daerah sekitar kawat saja yang mengalami perubahan, maka perubahannya terbatas hanya pada satu kawat saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1">Oleh karena itu </span><b>korona</b><span class="fullpost1"> disifatkan sebagai:</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><blockquote><div style="text-align: justify;"><i>Terjadinya suatu pelepasan muatan yang bermula pada permukaan dari suatu kawat bila nilai medan listrik pada permukaan kawat itu melampaui nilai tertentu</i></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1">Sedangkan nilai tertentu tersebut adalah harga medan listrik dimana pada saat itu mulai terjadinya pelepasan muatan ke udara sekitarnya. Gejala ini dapat terjadi pada segala macam kawat, tidak peduli seberapa besar diameter kawat tersebut, asalkan diberi tegangan yang cukup tinggi. Didalam prakteknya, hal ini akan terjadi bila tegangan antara kawat fasa melebihi 100 kV. Namun bisa saja pada tegangan dibawah itu dapat terjadi korona asalkan syarat-syarat terjadinya korona sudah terpenuhi.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-44305834747552307242010-12-28T15:06:00.000+07:002010-12-28T15:06:42.819+07:00Dasar Sistem SCADA<div style="text-align: justify;"><b>Apa manfaat SCADA bagi Anda?</b>SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan sebuah aplikasi. Kepanjangan SCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition, semua aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan untuk pengontrolan sistem merupakan sebuah Aplikasi SCADA! Seperti telah dibahas pada artikel lainnya di <a href="http://medan-listrik.blogspot.com/2010/12/pengertian-dasar-scada.html">sini</a>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikontrol - bisa berupa power plant, sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja; </li>
<li>Sebuah jaringan peralatan ‘cerdas’ dengan antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, membolehkan Anda melakukan pemantauan dan pengontrolan komponen-<span class="fullpost"> komponen sistem tersebut. <a name='more'></a></span></li>
</ol><span class="fullpost"> <br />
Anda dapat membangun sistem SCADA menggunakan berbagai macam teknologi maupun protokol yang berbeda-beda.<br />
<br />
<b>DIMANAKAH SCADA DIGUNAKAN?</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Anda dapat menggunakan SCADA untuk mengatur berbagai macam peralatan. Biasanya, SCADA digunakan untuk melakukan proses industri yang kompleks secara otomatis, menggantikan tenaga manusia (bisa karena dianggap berbahaya atau tidak praktis - konsekuensi logis adalah PHK), dan biasanya merupakan proses-proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih banyak, faktor-faktor kontrol gerakan-cepat yang lebih banyak, dan lain sebagainya, dimana pengontrolan oleh manusia menjadi tidak nyaman lagi.</span></div><span class="fullpost"> Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia misalnya untuk…</span><br />
<ul><li><span class="fullpost"> Penghasil, transmisi dan distribusi listrik: SCADA digunakan untuk mendeteksi besarnya arus dan tegangan, pemantauan operasional circuit breaker, dan untuk mematikan/menghidupkan the power grid; </span></li>
<li><span class="fullpost"> Penampungan dan distribusi air: SCADA digunakan untuk pemantauan dan pengaturan laju aliran air, tinggi reservoir, tekanan pipa dan berbagai macam faktor lainnya; </span></li>
<li><span class="fullpost"> Bangunan, fasilitas dan lingkungan: Manajer fasilitas menggunakan SCADA untuk mengontrol HVAC, unit-unit pendingin, penerangan, dan sistem keamanan. </span></li>
<li><span class="fullpost"> Produksi: Sistem SCADA mengatur inventori komponen-komponen, mengatur otomasi alat atau robot, memantau proses dan kontrol kualitas. </span></li>
<li><span class="fullpost"> Transportasi KA listrik: menggunakan SCADA bisa dilakukan pemantauan dan pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik KA, melacak dan menemukan lokasi KA, mengontrol palang KA dan lain sebagainya. </span></li>
<li><span class="fullpost"> Lampu lalu-lintas: SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju trafik, dan mendeteksi sinyals-sinyal yang salah.</span></li>
</ul><span class="fullpost"> Dan, tentunya, masih banyak lagi aplikasi-aplikasi potensial untuk sistem SCADA. SCADA saat ini digunakan hampir di seluruh proyek-proyek industri dan infrastruktur umum.<br />
<br />
Intinya SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kemudahan dalam pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam media antarmuka dan komunikasi yang tersedia saat ini (misalnya, Komputer, PDA, Touch Screen, TCP/IP, wireless dan lain sebagainya).<br />
<b> </b></span><br />
<span class="fullpost"><b>MENGAPA HARUS PAKAI SCADA?</b><br />
<br />
Coba sekarang pikirkan tanggung-jawab atau tugas Anda di perusahaan, berkaitan dengan segala macam operasi dan parameter-parameter yang akhirnya mempengaruhi hasil produksi:</span><br />
<ul><li><span class="fullpost"> Apakah peralatan Anda membutuhkan Catu Daya, suhu yang terkontrol, kelembaban lingkungan yang stabil dan tidak pernah mati? </span></li>
<li><span class="fullpost"> Apakah Anda perlu tahu - secara real time - status dari berbagai macam komponen dan peralatan dalam sebuah sistem kompleks yang besar? </span></li>
<li><span class="fullpost"> Apakah Anda perlu tahu bagaimana perubahan masukan mempengaruhi luaran? </span></li>
<li><span class="fullpost"> Peralatan apa saja yang perlu Anda kontrol - secara real time - dari jarak jauh? </span></li>
<li><span class="fullpost"> Apakah Anda perlu tahu dimanakah terjadinya kesalahan/kerusakan dalam sistem sehingga mempengaruhi proses? </span></li>
</ul><span class="fullpost"> <br />
<b>PEMANTAUAN DAN PENGONTROLAN SECARA REAL-TIME MENINGKATKAN EFISIENSI DAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Coba anda tanyakan beberapa poin yang diatas tersebut, saya yakin Anda akan bisa memperkirakan dimanakah Anda bisa mengaplikasikan SCADA. Bisa jadi Anda akan berkata lagi “lantas ngapain? So What?”. Apa yang sebenarnya ingin Anda ketahui adalah hasil secara nyata yang bagaimanakah yang bisa Anda harapkan dengan mengaplikasikan SCADA?</span></div><span class="fullpost"> Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan dengan Sistem SCADA:</span><br />
<ul><li><span class="fullpost"> Mengakses pengukuran kuantitatif dari proses-proses yang penting, secara langsung saat itu maupun sepanjang waktu. </span></li>
<li><span class="fullpost"> Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan secara cepat. </span></li>
<li><span class="fullpost"> Mengukur dan memantau trend sepanjang waktu. </span></li>
<li><span class="fullpost"> Menemukan dan menghilangkan kemacetan (bottleneck) dan pemborosan (inefisiensi). </span></li>
<li><span class="fullpost"> Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan kompleks dengan staf-staf terlatih yang lebih sedikit. </span></li>
</ul><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4p8beolb_TBWxqmn3r3D4WbPad8Ijm5ILX2IZLKgRiyPssP5vAkRSx0h9x32YPo4pUjQNUHVg2NSKcYAn-kMBeeP3rQu2WEkAWmF5I3xnwJHD-cF7YChcEByaecdtrGWBr-A1iTp6p8/s1600/scada.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4p8beolb_TBWxqmn3r3D4WbPad8Ijm5ILX2IZLKgRiyPssP5vAkRSx0h9x32YPo4pUjQNUHVg2NSKcYAn-kMBeeP3rQu2WEkAWmF5I3xnwJHD-cF7YChcEByaecdtrGWBr-A1iTp6p8/s200/scada.jpg" width="200" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Pada intinya, sebuah sistem SCADA memberikan Anda keleluasaan mengatur maupuan mengkonfigurasi sistem. Anda bisa menempatkan sensor dan kontrol di setiap titik kritis di dalam proses yang Anda tangani (seiring dengan teknologi SCADA yang semakin baik, Anda bisa menempatkan lebih banyak sensor di banyak tempat). Semakin banyak hal yang bisa dipantau, semakin detil operasi yang bisa Anda lihat, dan semuanya bekerja secara real-time. Tidak peduli sekompleks apapun proses yang Anda tangani, Anda bisa melihat operasi proses dalam skala besar maupun kecil, dan Anda setidaknya bisa melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan sekaligus meningkatkan efisiensi. Dengan SCADA, Anda bisa melakukan banyak hal, dengan ongkos lebih murah dan, tentunya, akan meningkatkan keuntungan besar!</span></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEium7oIO62ct1dRkieAjTuMVZbbONkPcnvK4IcoNXkLbfo4Xu95JkeTI13ra9e9BRkuMYrqA0tDMyVdGOYTJCJ8TKm8GSLBICkYLycTk3nilOACJEuJ3NI3P3yGmXnrYie-oSGzN0bhO10/s1600/arsitektur+Scada.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEium7oIO62ct1dRkieAjTuMVZbbONkPcnvK4IcoNXkLbfo4Xu95JkeTI13ra9e9BRkuMYrqA0tDMyVdGOYTJCJ8TKm8GSLBICkYLycTk3nilOACJEuJ3NI3P3yGmXnrYie-oSGzN0bhO10/s200/arsitektur+Scada.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> </span><span class="fullpost">Contoh Arsitektur SCADA</span></div><span class="fullpost"> <br />
<b>Bagaimana SCADA bekerja?</b><br />
<br />
Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:<br />
1. Akuisisi Data, <br />
2. Komunikasi data jaringan, <br />
3. Peyajian data, dan <br />
4. Kontrol (proses) <br />
<br />
Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA, yaitu:</span><br />
<ol><li><span class="fullpost"> Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung berhubungan dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol; </span></li>
<li><span class="fullpost"> RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit “komputer” kecil (mini), maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan; </span></li>
<li><span class="fullpost"> Unit master SCADA (Master Terminal Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan komputer yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini menyediakan HMI (Human Machine Iterface) bagi pengguna, dan secara otomatis mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari sensor) yang diterima; </span></li>
<li><span class="fullpost"> Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master SCADA dengan RTU-RTU di lapangan. </span></li>
</ol><span class="fullpost"> <br />
<b>SISTEM SCADA PALING SEDERHANA DI DUNIA!</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Sistem SCADA yang paling sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah rangkaian tunggal yang memberitahu Anda sebuah kejadian (event). Bayangkan sebuah pabrik yang memproduksi pernak-pernik, setiap kali produk pernak-pernik berhasil dibuat, akan mengaktifkan sebuah saklar yang terhubungkan ke lampu atau alarm untuk memberitahukan bahwa ada satu pernak-pernik yang berhasil dibuat.</span><br />
<span class="fullpost"> Tentunya, SCADA bisa melakukan lebih dari sekedar hal sederhana tersebut. Tetapi prinsipnya sama saja, Sebuah sistem SCADA skala-penuh mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan kompleks.</span></div><span class="fullpost"> <br />
<b> </b></span><br />
<span class="fullpost"><b>AKUISISI DATA</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Pada kenyataannya, Anda membutuhkan pemantauan yang jauh lebih banyak dan kompleks dari sekedar sebuah mesin yang menghasilkan sebuah produk (seperti contoh sebelumnya). Anda mungkin membutuhkan pemantauan terhadap ratusan hingga ribuan sensor yang tersebar di seluruh area pabrik. Beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap masukan (misalnya, laju air ke reservoir), dan beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap luaran (tekanan, massa jenis, densitas dan lain sebagainya).</span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa dideteksi menggunakan saklar ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan digital. Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON) atau belum (OFF), konveyornya sudah jalan (ON) atau belum (OFF), mesinnya sudah mengaduk (ON) atau belum (OFF), dan lain sebagainya. Beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini disebut masukan analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada, misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya.</span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> Untuk kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu yang didefinisikan sebelumnya, baik batas atas maupun batas bawah. Misalnya, Anda ingin mempertahankan suhu antara 30 dan 35 derajat Celcius, jika suhu ada di bawah atau diatas batasan tersebut, maka akan memicu alarm (baik lampu dan/atau bunyi-nya). Terdapat empat alarm batas untuk sensor analog: Major Under, Minor Under, Minor Over, dan Major Over Alarm.</span></div><span class="fullpost"> <br />
<b> </b></span><br />
<span class="fullpost"><b>KOMUNIKASI DATA</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Dari contoh sederhana pabrik pernak-pernik, yang dimaksud ‘jaringan’ pada kasus tersebut adalah sekedar kabel yang menghubungkan saklar dengan panel lampu. Kenyataannya, seringkali Anda ingin memantau berbagai macam parameter yang berasal dari berbagai macam sensor di lapangan (pabrik), dengan demikian Anda membutuhkan sebuah jaringan komunikasi untuk melakukannya.</span><br />
<span class="fullpost"> Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data melalui radio, modem atau jalur kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan Ethernet atau TCP/IP. Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA adalah jaringan komputer lokal (LAN - Local Area Network) tanpa harus mengekspos data-data penting di Internet.</span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu digunakan protokol khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada beberapa standar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak perlu khawatir masalah kecocokan komuninkasi lagi.</span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana, alat-alat tersebut tidak bisa menghasilkan atau menerjemahkan protokol komunikasi. Dengan demikian dibutuhkan RTU yang menjembatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA, selain itu RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai kontrol yang bersangkutan.</span></div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh50GJcdxyAxNDSElkEsfp7kg3EgSasYE_nJQl5lSUGBEmbI4Q2gIL0eaUnBDIXtUIx6YhahAS8QAud5_4kqvGc_B9RTltewv78ll4dYcvVPMy31uunHVZS7w9qxT-x4Z5cchTBahtrWbQ/s1600/jaringan+scada.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh50GJcdxyAxNDSElkEsfp7kg3EgSasYE_nJQl5lSUGBEmbI4Q2gIL0eaUnBDIXtUIx6YhahAS8QAud5_4kqvGc_B9RTltewv78ll4dYcvVPMy31uunHVZS7w9qxT-x4Z5cchTBahtrWbQ/s320/jaringan+scada.jpg" width="320" /></a></div><br />
<span class="fullpost"> </span><span class="fullpost">Gambar Contoh Jaringan pada Sistem SCADA<br />
<br />
<b>PENYAJIAN DATA</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Untuk kasus pabrik pernak-pernik kita, satu-satunya tampilan adalah sebuah lampu yang akan menyala saat saklar diaktifkan. Ya, tentu saja kenyataannya bisa puluhan hingga ratusan lampu, bayangkan siapa yang akan Anda minta untuk mengawasi lampu-lampu tersebut, emangnya lampu hiasan? Bukan khan?</span><br />
<span class="fullpost"> Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog maupun digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah dibuatkan HMI-nya (Human Machine INterface) atau HCI-nya (Human Computer Interface). Akses ke kontrol panel ini bisa dilakukan secara lokal maupun melalui website. Bahkan saat ini sudah tersedia panel-panel kontrol yang TouchScreen. Perhatikan contoh-contoh gambar dan penjelasan pada STUDI KASUS.</span></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_DdLETX2efRJMeVqVJAG6KCf_qSvLvW9x9r9CEdeAhZpis18GfP2_0hDLsGg6yBmBcQHIJHw8tyrd0lpTTnQs4MH43wmkmA2vJV8LVLAcqpZLbB187DfwykikuWiNwda4WGOqa3CaY3k/s1600/akses+scada.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_DdLETX2efRJMeVqVJAG6KCf_qSvLvW9x9r9CEdeAhZpis18GfP2_0hDLsGg6yBmBcQHIJHw8tyrd0lpTTnQs4MH43wmkmA2vJV8LVLAcqpZLbB187DfwykikuWiNwda4WGOqa3CaY3k/s320/akses+scada.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><span class="fullpost">Gambar Contoh akses SCADA melalui website KONTROL</span></div><span class="fullpost"> </span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Sayangnya, dalam contoh pabrik pernak-pernik kita tidak ada elemen kontrol. Baiklah, kita tambahkan sebuah kontrol. Misalnya, sekarang operator juga memiliki tombol pada panel kontrol. Saat dia klik pada tombol tersebut, maka saklar di pabrik juga akan ON.</span><br />
<span class="fullpost"> Okey, jika kemudian Anda tambahkan semua kontrol pabrik ke dalam sistem SCADA melalui HMI-nya, maka Anda mendapatkan sebuah kontrol melalui komputer secara penuh, bahkan menggunakan SCADA yang canggih (hampir semua produk perangkat lunak SCADA saat ini sudah canggih-canggih) bisa dilakukan otomasi kontrol atau otomasi proses, tanpa melibatkan campur tangan manusia. Tentu saja, Anda masih bisa secara manual mengontrolnya dari stasion master.</span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> Tentunya, dengan bantuan SCADA, proses bisa lebih efisien, efektif dan meningkatkan profit perusahaan.</span></div><span class="fullpost"> <br />
<b>Bagaimana mengevaluasi Sistem dan Perangkat Keras SCADA?</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Baiklah, sekarang persoalannya adalah petunjuk bagaimana memilih dan memilah sistem SCADA yang baik. Apalagi sistem SCADA akan Anda gunakan hingga 10 sampai 15 tahun yang akan datang, tentunya Anda harus mencari produk-produk yang terkenal reputasinya. Namun hal ini akan berdampak pada investasi yang harus dilakukan, sebuah produk dengan reputasi handal dan terkenal tentu harganya jauh lebih mahal dibandingkan produk-produk SCADA baru yang saat ini mulai banyak bermunculan.</span></div><span class="fullpost"> Ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, antara lain:</span><br />
<ol><li><span class="fullpost"> Anda bisa menghabiskan masa depan pabrik dengan ongkos berlebih yang tidak perlu; </span></li>
<li><span class="fullpost"> Kadangkala setelah menghabiskan dana yang sangat besar, akhirnya Anda hanya mendapatkan sebuah sistem yang kurang atau bahkan tidak memenuhi apa yang diinginkan; </span></li>
<li><span class="fullpost"> Atau barangkali saat ini sistem betul-betul memenuhi kebutuhan, tetapi tidak untuk pengembangan masa depan. </span></li>
</ol><span class="fullpost"> <br />
<b>Catatan singkat mengenai Sensor dan Jaringan</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Sensor dan relai kontrol merupakan komponen yang penting. Tentu saja, ada beberapa sensor yang lebih baik daripada lainnya, namun tersedianya data sheet untuk sebuah sensor akan membantu Anda mengenali lebih detil dari sensor yang bersangkutan, sehingga Anda bisa memilih mana yang terbaik.</span><br />
<span class="fullpost"> Sebuah jaringan (LAN/WAN) berbasis TCP/IP merupakan jaringan yang mudah digunakan, dan jika pabrik Anda belum semuanya memiliki jaringan, transisi ke jaringan LAN bisa jadi merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Namun Anda tidak perlu langsung menerapkan jaringan LAN semuanya untuk mendapatkan keuntungan dari penggunaan SCADA. Sistem SCADA yang baik akan mendukung jaringan lama Anda dan jaringan LAN, sehingga Anda bisa melakukan transisi secara bertahap.</span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> Berikut saya sampaikan beberapa petunjuk (dari pengalaman dan beberapa rujukan dari online maupun offline) dalam membangun sistem SCADA terutama masalah pemilihan RTU dan MTU.</span></div><span class="fullpost"> <br />
<b>Apa yang perlu Anda perhatikan dalam memilih SCADA RTU</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> SCADA RTU Anda harus mampu berkomunikasi dengan segala macam peralatan yang di pabrik dan bisa bertahan terhadap berbagai macam kondisi industri (panas, dingin, tekanan dan lain sebagainya). </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Berikut ceklis untuk pemilihan RTU yang berkualitas:</span></div><ul><li><span class="fullpost"> Kapasitas yang cukup untuk mendukung berbagai macam peralatan di pabrik (dalam cakupan SCADA yang diinginkan), tetapi tidak lebih dari yang dibutuhkan. Jangan sampai Anda membeli RTU dengan kapasitas yang berlebih sedemikian hingga akhirnya tidak akan pernah digunakan, ini adalah pemborosan.</span></li>
<li><span class="fullpost"> Konstruksi yang tahan banting dan kemampuan bertahan terhadap suhu dan kelembaban yang ekstrim. Sudah jelas khan? Kalo tidak tahan banting dan tidak bisa bertahan buat apa pasang RTU tersebut? Bisa jadi hasil pengukuran menjadi tidak akurat dan alat jebol.</span></li>
<li><span class="fullpost"> Catu daya yang aman dan berlimpah. Sistem SCADA seringkali harus bekerja penuh 24 jam setiap hari. Seharusnya digunakan RTU yang mendukung penggunaan daya dari baterei, idealnya, ada dua sumber catu daya (listrik dan baterei). </span></li>
<li><span class="fullpost">Port komunikasi yang cukup. Koneksi jaringan sama pentingnya seperti catu daya. Port serial kedua atau modem internal bisa menjaga agar RTU tetap online walaupun jaringan saat itu sedang rusak atau gagal. Selain itu, RTU dengan port komunikasi beragam dapat mendukung strategi migrasi LAN. </span></li>
<li><span class="fullpost">Memori nonvolatile (NVRAM) untuk menyimpan firmware. NVRAM dapat menyimpan data walaupun catu daya dimatikan. Firmware baru (hasil modifikasi dan lain sebagainya) dapat diunduh ke penyimpan NVRAM melalui jaringan, sehingga kemampuan RTU akan selalu up-to-date (terbaharui) tanpa harus mengunjungi lokasi RTU yang bersangkutan.</span></li>
<li><span class="fullpost"> Kontrol cerdas. Sistem SCADA yang canggih saat ini bisa melakukan kontrol dengan sendirinya sesuai dengan program atau pengaturan yang dimasukkan, terutama tanggapan terhadap berbagai macam masukan sensor-sensor. Ini jelas tidak perlu untuk semua aplikasi, namun menawarkan kemudahan operasional.</span></li>
<li><span class="fullpost"> Jam waktu-nyata (real-time clock). untuk pencetakan tanggal/waktu pada laporan secara tepat dan akurat;</span></li>
<li><span class="fullpost"> Pewaktu watchdog yang memastikan RTU bisa start-ulang setelah terjadinya kegagalan daya (power failure). </span></li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW2hTZKLcPlsvhAzMxneQY4Rm01DYS7g3aTayABhkNKYYmaLVGpxLtP5V3FUhF_NJximJUyc-9vJuBvO8vc3aU5fEKVl9fZqOR1qvvzlyB_UvdNUWnXZICvdc5uj5XIa_uD6038bg51SM/s1600/tipikal+arsitektur+scada.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW2hTZKLcPlsvhAzMxneQY4Rm01DYS7g3aTayABhkNKYYmaLVGpxLtP5V3FUhF_NJximJUyc-9vJuBvO8vc3aU5fEKVl9fZqOR1qvvzlyB_UvdNUWnXZICvdc5uj5XIa_uD6038bg51SM/s1600/tipikal+arsitektur+scada.jpg" /></a></div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> </span><span class="fullpost">Tipikal arsitetur RTU </span></div><span class="fullpost"> <br />
<b>Apa yang perlu Anda perhatikan dalam memilih SCADA MTU</b><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> SCADA master atau MTU harus mampu menampilkan berbagai informasi dalam bentuk yang familiar bagi pengguna atau operator-nya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan SCADA MTU:</span></div><ul><li style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Fleksibel, tanggapan terhadap sensor bisa diprogram. Cari sistem yang menyediakan perangkat yang mudah untuk memprogram soft alarm (laporan kejadian yang kompleks yang merupakan kombinasi antara masukan sensor dan pernyataan tanggal/jam) dan soft control (tanggapan terhadap sensor yang bisa diprogram).</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Bekerja penuh 24/7, peringatan melalui SMS (pager) dan pemberitahuan email secara otomatis. Anda tidak perlu mempekerjakan orang untuk mengamati papan pemantauan 24 jam sehari. Jika peralatan membutuhkan campur tangan manusia, maka secara otomatis sistem akan mengirimkan peringatan melalui SMS atau email ke penanggung-jawab yang bersangkutan.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Tampilan informasi secara detil. Tentunya Anda ingin sebuah sistem yang menampilkan dalam bahasa harian Anda (Inggris, Indonesia, dll) yang jelas dan sederhana, dengan penjelasan yang lengkap terhadap aktivitas yang sedang terjadi dan bagaimana Anda seharusnya menangani atau menanggapinya. </span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Tapis untuk alarm mengganggu (tidak perlu). Alarm-alarm yang mengganggu akan membuat para staff menjadi tidak peka lagi terhadap pelaporan alarm, dan mereka mulai percaya bahwa semua alarm merupakan alarm menganggu. Akhirnya mereka akan berhenti menanggapi semua alarm termasuk alarm yang kritis (alarm yang benar-benar harus mendapatkan perhatian). Gunakan SCADA yang dapat menapis dan memilah-milah alarm-alarm mana yang mengganggu dan yang kritis.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Kemampuan pengembangan kedepan. Sebuah sistem SCADA merupakan investasi jangka panjang (10 hingga 15 tahun). Sehingga Anda perlu memastikan kemampuan SCADA untuk pengembangan dalam jangka waktu 15 tahun kedepan.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Pencadangan yang beragam. Sistem SCADA yang baik mendukung berbagai macam pencadangan master, di beberapa lokasi. Jika master SCADA utama gagal, master yang kedua dalam jaringan akan mengambil alih secara otomatis, tanpa adanya interupsi fungsi pemantauan dan pengontrolan.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Mendukung berbagai macam tipe protokol dan peralatan. Jika jaman dulu SCADA hanya dbuat untuk protokol-protokol tertentu yang tertutup. Solusi vendor tunggal bukan merupakn ide yang bagus - seringkali vendor tidak lagi menyediakan dukungan untuk produk-produk mereka. Dukungan terhadap berbagai macam protokol yang terbuka akan mengamankan sistem SCADA Anda dari keusangan yang tak-terencana. </span></li>
</ul><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDJ_p0FHfyx1AIgtDkopmLbIWfMSAoj1FHzFyvKGs1dogrDM9k9yXGNO4EtQZrhVWejrQfHmqEL5y7X9wFzsGslQ3zmgDPtaHvET_098CV2PWfuDzVdOgj74SBxP95-Qu1B6JVw8abET0/s320/arsitektur+MTU.jpg" width="320" /></div><br />
<div style="text-align: center;">Tipikal Arsitektur MTU</div>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-80442714946224529612010-12-28T15:01:00.001+07:002010-12-28T15:28:28.945+07:00Pengertian dasar SCADA<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">SCADA</span> merupakan singkatan dari <span style="font-weight: bold;">Supervisory Control and Data Acquisitio</span>n. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan ribu I/O.<br />
<a name='more'></a><span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi (remote locations).</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat.</span></div><span class="fullpost"></span></div><span class="fullpost"><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita jumpai di beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA, tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan pada beberapa area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal (LAN), handal dan berkecepatan tinggi.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">SCADA Pada Sistem Tenaga Listrik</span></span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Fasilitas SCADA diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga listrik terutama pengendalian operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station / RCC (Region Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan Master Station. RTU dipasang di setiap Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang hendak dipantau. RTU ini bertugas untuk mengetahui setiap kondisi peralatan tegangan tinggi melalui pengumpulan besaran-besaran listrik, status peralatan, dan sinyal alarm yang kemudian diteruskan ke RCC melalui jaringan telekomunikasi data. RTU juga dapat menerima dan melaksanakan perintah untuk merubah status peralatan tegangan tinggi melalui sinyal-sinyal perintah yang dikirim dari RCC.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Dengan sistem SCADA maka Dispatcher dapat mendapatkan data dengan cepat setiap saat (real time) bila diperlukan, disamping itu SCADA dapat dengan cepat memberikan peringatan pada Dispatcher bila terjadi gangguan pada sistem, sehingga gangguan dapat dengan mudah dan cepat diatasi / dinormalkan. Data yang dapat diamati berupa kondisi ON / OFF peralatan transmisi daya, kondisi sistem SCADA sendiri, dan juga kondisi tegangan dan arus pada setiap bagian di komponen transmisi. Setiap kondisi memiliki indikator berbeda, bahkan apabila terdapat indikasi yang tidak valid maka operator akan dapat megetahui dengan mudah.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Fungsi kendali pengawasan mengacu pada operasi peralatan dari jarak jauh, seperti switching circuit breaker, pengiriman sinyal balik untuk menunjukkan atau mengindikasikan kalau operasi yang diinginkan telah berjalan efektif. Sebagai contoh pengawasan dilakukan dengan menggunakan indikasi lampu, jika lampu hijau menyala menunjukkan peralatan yang terbuka (open), sedang lampu merah menunjukkan bahwa peralatan tertutup (close), atau dapat menampilkan kondisi tidak valid yaitu kondisi yang tidak diketahui apakah open atau close. Saat RTU melakukan operasi kendali seperti membuka circuit breaker, perubahan dari lampu merah menjadi hijau pada pusat kendali menunjukkan bahwa operasi berjalan dengan sukses.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Operasi pengawasan disini memakai metode pemindaian (scanning) secara berurutan dari RTU-RTU yang terdapat pada Gardu Induk-Gardu Induk. Sistem ini mampu mengontrol beberapa RTU dengan banyak peralatan pada tiap RTU hanya dengan satu Master Station. Lebih lanjut, sistem ini juga mampu mengirim dari jarak jauh data-data hasil pengukuran oleh RTU ke Master Station, seperti data analog frekuensi, tegangan, daya dan besaran-besaran lain yang dibutuhkan untuk keseluruhan / kekomplitan operasi pengawasan .</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Keuntungan sistem SCADA lainnya ialah kemampuan dalam membatasi jumlah data yang ditransfer antar Master Station dan RTU. Hal ini dilakukan melalui prosedur yang dikenal sebagai exception reporting dimana hanya data tertentu yang dikirim pada saat data tersebut mengalami perubahan yang melebihi batas setting, misalnya nilai frekuensi hanya dapat dianggap berubah apabila terjadi perubahan sebesar 0,05 Herzt. Jadi apabila terjadi perubahan yang nilainya sangat kecil maka akan dianggap tidak terjadi perubahan frekuensi. Hal ini adalah untuk mengantisipasi sifat histerisis sistem sehingga nilai frekuensi yang sebenarnya dapat dibaca dengan jelas.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Master Station secara berurutan memindai (scanning) RTU-RTU dengan mengirimkan pesan pendek pada tiap RTU untuk mengetahui jika RTU mempunyai informasi yang perlu dilaporkan. Jika RTU mempunyai sesuatu yang perlu dilaporkan, RTU akan mengirim pesan balik pada Master Station, dan data akan diterima dan dimasukkan ke dalam memori komputer. Jika diperlukan, pesan akan dicetak pada mesin printer di Master Station dan ditampilkan pada layar monitor.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Siklus pindai membutuhkan waktu relatif pendek, sekitar 7 detik (maksimal 10 detik). Siklus pindai yaitu pemindaian seluruh remote terminal dalam sistem. Ketika Master Station memberikan perintah kepada sebuah RTU, maka semua RTU akan menerima perintah itu, akan tetapi hanya RTU yang alamatnya sesuai dengan perintah itulah yang akan menjalankannya. Sistem ini dinamakan dengan sistem polling. Pada pelaksanaannya terdapat waktu tunda untuk mencegah kesalahan yang berkaitan dengan umur data analog.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Selain dengan sistem pemindaian, pertukaran data juga dapat terjadi secara incidental ( segera setelah aksi manuver terjadi ) misalnya terjadi penutupan switch circuit breaker oleh operator gardu induk, maka RTU secara otomatis akan segera mengirimkan status CB di gardu induk tersebut ke Master Station. Dispatcher akan segera mengetahui bahwa CB telah tertutup.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Ketika operasi dilakukan dari Master Station, pertama yang dilakukan adalah memastikan peralatan yang dipilih adalah tepat, kemudian diikuti dengan pemilihan operasi yang akan dilakukan. Operator pada Master Station melakukan tindakan tersebut berdasar pada prosedur yang disebut metode “select before execute (SBXC)“, seperti di bawah ini:</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">1.) Dispatcher di Master Station memilih RTU.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">2.) Dispatcher memilih peralatan yang akan dioperasikan.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">3.) Dispatcher mengirim perintah.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">4.) Remote Terminal Unit mengetahui peralatan yang hendak dioperasikan.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">5.) Remote Terminal Unit melakukan operasi dan mengirim sinyal balik pada Master Station ditunjukkan dengan perubahan warna pada layar VDU dan cetakan pesan pada printer logging.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Prosedur di atas meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan operasi.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Jika terjadi gangguan pada RTU, pesan akan dikirim dari RTU yang mengalami gangguan tadi ke Master Station, dan pemindaian yang normal akan mengalami penundaan yang cukup lama karena Master Station mendahulukan pesan gangguan dan menyalakan alarm agar operator dapat mengambil tindakan yang diperlukan secepatnya. Pada saat yang lain, pada kebanyakan kasus, status semua peralatan pada RTU dapat dimonitor setiap 2 detik, memberikan informasi kondisi sistem yang sedang terjadi pada operator di Pusat Kendali (RCC).</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Hampir semua sistem kendali pengawasan modern berbasis pada komputer, yang memungkinkan Master Station terdiri dari komputer digital dengan peralatan masukan keluaran yang dibutuhkan untuk mengirimkan pesan-pesan kendali ke RTU serta menerima informasi balik. Informasi yang diterima akan ditampilkan pada layar VDU dan/atau dicetak pada printer sebagai permanent records. VDU juga dapat menampilkan informasi grafis seperti diagram satu garis. Pada RCC (pusat kendali), seluruh status sistem juga ditampilkan pada Diagram Dinding (mimic board), yang memuat data mengenai aliran daya pada kondisi saat itu dari RTU.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Anda juga dapat membaca artikel scada lainnya di <a href="http://medan-listrik.blogspot.com/2010/12/daftar-nama-nama-singkat-istilah-pada-scada.html">sini</a> dan <a href="http://medan-listrik.blogspot.com/2010/12/sistem-dasar-scada.html">disini</a></span><br />
<span class="fullpost">semoga bermanfaat.</span></div>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-29822813676961019462010-12-28T15:00:00.000+07:002010-12-28T15:00:15.321+07:00Daftar nama-nama singkat istilah pada SCADABerikut adalah daftar istilah pada SCADA beserta definisinya:<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">ANOFT</span> (Analog Output Fault)-> Po, Pr dan N level terganggu.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">App</span> (Appear) -> Alarm muncul.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">AR </span>(Auto Reclose) -> CB penghantar keluar sesaat dan kemudian masuk lagi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">ARO</span> (Auto Reclose Switch Out) -> Peralatan auto/reclose untuk penghantar dimatikan ( auto reclose tidak bekarja) hanya GI. 500 kV.<span class="fullpost"><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-weight: bold;">BBT</span> (Bus Bar Trip) -> Peralatan proteksi BusBar.<br />
<span style="font-weight: bold;">BF </span>(Bay Fault) -> Monitor tegangan DC 110 V masing-masing Bay ( bila alarm semua peralatan GI untuk Bay tsb. tidak bisa dioperasikan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">BI</span> (Bus Isolator Switch Close / Open) -> Signal status BI (pemisah rel).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">BRF</span> (Breaker Fault) -> Monitor gangguan CB ( bila alarm muncul CB tidak bisa Remote O/C).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">CB</span> (Circuit Breaker Close / Open) -> Signal status CB (PMT).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">CD</span> (Control Disable Switch) -> <br />
· Bila muncul CD semua fasilitas remote di lokasi tsb tidak bisa.<br />
· Ini terjadi bila kunci CD pada panel RTU diposisikan Disable (dilaksanakan pada saat pemeliharaan RTU).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">COM</span> (Communication Alarm) -> Alarm timbul apabila terjadi gangguan peralatan komunikasi ( PLC, Radio, Optik ).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">CPA</span> (Cable Pressure Alarm) -> Alarm tekanan minyak atau gas untuk kabel tanah.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">CPT</span> (Cable Pressure Trip) -> Alarm tekanan minyak atau gas untuk kabel tanah.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">CSO</span> (Check Synchronizing override On/Off) -> Signal balik perintah dari operator.<br />
<br />
· Close : permintaan agar relay check sinchro dihubung singkat<br />
<br />
· Open : permintaan agar relay check sinchro bekerja secara real .<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">CSP</span> (Check Synchronizing In Progress) -> Pemberitahuan bahwa peralatan Synchro bekerja (untuk close order).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">DCBC</span> (Dummy Breaker Close / Open) -> Signal balik status dari Dummy Breaker ( test remote control di masing2 RTU.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Disp</span> (Disappear) -> Alarm hilang.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">DT</span> (Diameter Trip) -> Dipasang dimasing-masing diameter. Hanya GI. 500 kV.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">EPF</span> (EPC Fault ( RTU Alarm)) -> Yang dapat dimonitor di Master station hanya temperatur alarm.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">ES</span> (Earth Switch Close / Open) -> Indikasi dari pemisah tanah Close/Open.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">FDC</span> (Fault Data Captured)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Frequ</span> (Frequency) -> Nilai frekuensi<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">GRE</span> (Generator Ready) -> Signal dari generator bahwa generator siap start (RC start)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">GTF</span> (Generator Transformer Fault) -> Gangguan trafo generator.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">GTT</span> (Generator Transformer Trip) -> Trafo generator trip.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">GUR</span> (Generator Unit Run) -> Indikasi balik perintah master generator Start<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">GUS</span> (Generator Unit Stop) -> Indikasi balik perintah master generator Stop<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">I</span> -> Arus<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">INIT</span> -> Initialization, Bila alarm ini sering muncul maka RTU harus di reload program.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">L1</span> (Lower limit #1) -> Limit bawah pertama (contoh: frek = 49,8 Hz)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">L2</span> (Lower limit #2) -> Limit bawah kedua (contoh: frek = 49,5 Hz)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LFA</span> (Load Frequency Control Available On/Off) -> Signal kondisi peralatan LFC Unit.<br />
· On : LFC siap dioperasikan<br />
· Off : LFC gangguan<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LFC</span> (Load Frequency Control On/Off) -> Signal kondisi peralatan LFC Unit.<br />
· On : LFC beroperasi<br />
· Off : LFC tidak dioperasikan<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LFF</span> (Load Frequency Unit Fault) -> Alarm bahwa LFC tidak dapat difungsikan (Load cordinator alarm).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LFR</span> (Load Frequency Control Request On/Off) -> Signal balik perintah dari operator.<br />
· On : permintaan agar LFC dioperasikan<br />
· Off : permintaan agar LFC dimatikan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LI</span> (Line Isolator Switch Close / Open) -> Signal status dari Line Isolator.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LK1FT/LK2FT</span> (Link 1 Fault/Link 2 Fault) -> Konfigurasi jaringan untuk RTU bersangkutan di master berwarna merah (gangguan link).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LR</span> (Local Remote Switch CB) -> Signal posisi Switchh masing-masing CB, atau dipasang common seluruh CB untuk mengetahui posisi Lokal/Remote<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LRG</span> (Local Remote Switch for Generator) -> Signal posisi Lokal/Remot untuk Generator yang dapat di Strat/Stop dari Master station.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LRT</span> (Local Remote Switch for Tap Changer) -> Signal posisi Lokal/Remot Tap yang dapat di naik/turun kan dari Master station.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">LT</span> (Line Trip) -> Gangguan peralatan proteksi masing-masing penghantar. Hanya GI. 500 kV.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">MC</span> (Message class) -> Kelas event (ditentukan di control center)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">MPS</span> (Main Substation Power Supply) -> Gangguan Supply 110 VDC.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">N</span> (Load frequency control N_level)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">OSC</span> (Off Supervisory control)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">P</span> (Daya Aktif)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">P</span>1 (Protection Type 1 Trip) -> Signal karena bekerjanya Relay Main Protection.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">P2</span> (Protection Type 2 Trip) -> Signal karena bekerjanya Relay Back-up Protection.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">P3</span> (Protection Type 3 Trip) -><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">POAQ</span> (Real power setting)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">POOP</span> (Real power set point)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PRAQ </span>(Maksimum power variation setting)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PROP</span> (Maksimum power variation set point)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PSF</span> (Protection Signaling Fault) -> Signal gangguan proteksi Feeder (penghantar)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PSO</span> (Power Set Switch On / Off) -> Signal dari Unit bahwa LFC siap dioperasikan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PUM</span> (Plant Under Maintenance) -> Signal bahwa sedang dilakukan pemeliharaan PMT ( common seluruh PMT) di lokasi tersebut. Apakah msh diperlukan, karena alarm tsb. Untuk pola scada baru sdh tdk ada.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Q</span> (Daya Reaktif)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RACK</span> (Circuit Breaker Rack In / Out) -> Signal status PMT/CB dorong.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RC_FT</span> (Remote Control Fault) -> Kalau alarm muncul remote control di lokasi tsb selalu gagal<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RCPFT</span> (Remote Control Polarity Fault) -><br />
· Di Master muncul alarm RC<br />
· Remote control di lokasi tersebut terganggu<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RF</span> (Reactor Fault) -> Reactor alarm<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RT</span> (Reactor Trip) <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RTF</span> (Remote Terminal Unit Fault) -> Yang dapat dimonitor di Master station hanya temperatur alarm.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">SHTXC</span> (Kapasitor)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">SNF</span> (Substation Non Urgent Fault) -> Seluruh alarm digabung menjadi satu, bila salah satu peralatan terganggu di JCC timbul SUF. Hanaya GI. 500 kV.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">SPS</span> (Supervisory Power Supply) -> Gangguan Supply 48 VDC.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">SUF</span> (Substation Urgent Fault) -> Seluruh alarm digabung menjadi satu, bila salah satu peralatan terganggu di JCC timbul SUF. Hanya untuk GI. 500 KV.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TAF</span> (Transformer AVC Fault) -> Gangguan pengaturan Tegangan (AVC Cubicle) hanya GI. 500 kV.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TC</span> (Tap changer raise/lower)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TC_FT</span> (Tap Changer Fault) -> Posisi Tap invalid atau tidak dapat dimonitor.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TCA</span> (Tap Changer Alarm)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TCC</span> (Tap Changer Common Auto / Remote) -> Signal balik perintah dari operator<br />
· Auto : Tap trafo interbus beroperasi secara auto mengikuti perubahan tegangan.<br />
· Remote : perubahan Tap secara remote dari master.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TCC</span> (Tap changer auto/manual)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TCH</span> (Tap Changer High Limit) -> Posisi Tap Maximum<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TCL</span> (Tap Changer Low Limit) -> Posisi Tap Minimum<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TCT</span> (Tap Changer Trip) <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TEA</span> (Transformer Temperature Alarm) -> Alarm di Trafo Interbus<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TEAFT</span> (Temperatur Alarm Fault) -> Pemberitahuan suhu ruang RTU tinggi<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TET</span> (Transformer Temperature Trip)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TEWFT</span> (Temperatur Warning Fault) -> Pemberitahuan suhu ruang RTU tinggi<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TK_FT</span> (Telecounting fault) -> KWH meter (u/SCADA jarang dipergunakan).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TM_FT</span> (Telemetering fault) -> Tampilan pengukuran di master O(nol) atau Invalid. Muncul alarm TM<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TPF</span> (Telephone or Teleprinter Fault) -> Alarm peralatan komunikasi hanya GI 500 kV.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TPI </span>(Tap Position Indication (Digital)) -> Posisi real tap trafo interbus<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TPI</span> (Tap position indication) <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TRA</span> (Transformer Alarm) -> Alarm trasformator tapi tidak mengakibatkan trafo trip<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TRO</span> (Trip Relay Operated) -> Disambung ke masing PMT diameter.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TRT</span> (Transformer Trip) -> Alarm trasformator dan dapat mengakibatkan trafo trip.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TS_FT</span> (Telesignaling Fault) -><br />
· Telesignal Invalid.<br />
· Muncul alarm TS<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TSCFT</span> (Telesignaling Counter Fault) -> Telesignal invalid.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TTR</span> (Teleprotection Trip Received) -> Teleproteksi bekerja menerima signal trip dari station lawan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">TTT</span> (Teleprotection Trip Transmited) -> Teleproteksi mengirim signal trip ke station lawan<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">U1</span> (Upper limit #1) -> Limit atas pertama (contoh: frek = 50,2 Hz)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">U2</span> (Upper limit #2) -> Limit atas kedua (contoh: frek = 50,5 Hz)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">UT</span> (Unit Trip)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">V</span> (Tegangan)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">VS</span> (Voltage Status ( BB )) -> Mengetahui status tegangan Busbar ( dead/live )<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">VTF</span> (Voltage Transformer Fault) -> Gangguan travo tegangan masing diameter. Hanya GI. 500 kV.</span>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-17018696776137734112010-11-30T13:52:00.001+07:002010-11-30T14:05:47.813+07:00Proteksi Generator Listrik<b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></b><br />
<blockquote><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Peranan Generator dalam sitem dan syarat- syarat Proteksi Generator</span></i></blockquote><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sebagai sumber <b>energi listrik</b> dalam suatu sistem tenaga, <b>generator</b> memiliki peran yang penting, sehingga tripnya <b>PMT</b>/<b>CB generator</b> sangat tidak dikehendaki karena sangat mengganggu sistem, terutama generator yang berdaya besar. Dan juga karena letaknya di hulu, <b>PMT</b>/<b>CB generator</b> tidak boleh mudah trip tetapi juga harus aman bagi <b>generator</b>, walaupun didalam sistem banyak terjadi gangguan.<a name='more'></a></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Untuk menjaga keandalan dari kerja <b>generator</b>, maka dilengkapilah <b>generator</b> dengan peralatan-<b>peralatan proteksi</b>. Peralatan <b>proteksi generator</b> harus betul-betul mencegah kerusakan <b>generator</b>, karena kerusakan <b>generator</b> selain akan menelan biaya perbaikan yang mahal juga sangat mengganggu operasi sistem. <b>Proteksi generator</b> juga harus mempertimbangkan pula proteksi bagi <b>mesin penggerak</b>nya, karena <b>generator</b> digerakkan oleh mesin penggerak mula.</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><span class="fullpost1"><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span></b></span><br />
<span class="fullpost1"><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">GANGGUAN GENERATOR</span></b></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Gangguan Generator relatif jarang terjadi karena:</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">a. <i>Instalasi Listrik</i> tidak terbuka terhadap lingkungan, terlindung terhadap petir dan tanaman.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">b.Ada <i>Transformator</i> Blok dengan hubungan Wye-Delta, sehingga mencegah arus (gangguan) urutan nol dari Saluran Transmisi masuk ke Generator.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">c.<i>Instalasi Listrik</i> dari Generator ke Rel umumnya memakai Cable Duct yang kemungkinannya mengalami gangguan kecil.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">d.Tripnya <i>PMT Generator</i> sebagian besar (lebih dari 50%) disebabkan oleh gangguan mesin penggerak generator.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">Namun ada juga gangguan-gangguan yang sering terjadi pada generator, meliputi gangguan pada :</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• <i>Stator</i></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• <i>Rotor</i> (Sistem Penguat)</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• <i>Mesin Penggerak</i></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• <i>Back up instalasi di luar Generator</i></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Pengaman terhadap gangguan luar generator</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Generator umumnya dihubungkan ke rel (busbar). Beban dipasok oleh saluran yang dihubungkan ke rel. Gangguan kebanyakan ada di saluran yang mengambil daya dari rel.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Instalasi penghubung generator dengan rel umumnya jarang mengalami gangguan. Karena rel dan saluran yang keluar dari rel sudah mempunyai proteksi sendiri,</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">maka proteksi generator terhadap gangguan luar cukup dengan relay arus lebih dengan time delay yang relatif lama dan dengan voltage restrain.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Voltage Restrain</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Arus Hubung Singkat Generator turun sebagai fungsi waktu.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Hal ini disebabkan oleh membesarnya arus stator yang melemahkan medan magnit kutub (rotor) sehingga ggl dan tegangan jepit Generator turun.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Untuk menjamin kerjanya Relay sehubungan dengan menurunnya arus hubung singkat Generator, diperlukan Voltage Restrain Coil.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Mengingat karakteristik hubung singkat Generator yang demikian, pada Generator besar dipakai juga Relay Impedansi.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b> <span class="fullpost1"> </span></b></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b><span class="fullpost1">PENGAMAN TERHADAP GANGGUAN DALAM GENERATOR</span></b></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">a. Hubung singkat antar fasa</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">b. Hubung singkat fasa ke tanah</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">c. Suhu tinggi</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">d. Penguatan hilang</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">e. Arus urutan negatif</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">f. Hubung singkat dalam sirkit rotor</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">g. Out of Step</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">h. Over flux</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Hubung singkat antar fasa</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Untuk proteksi dipergunakan relay differensial.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Kalau relay ini bekerja maka selain mentripkan PMT generator, PMT medan penguat generator harus trip juga.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Selain itu melalui relay bantu, mesin penggerak harus dihentikan.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Hubung Singkat Fasa – Tanah</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">a. Dipakai Relay Hubung Tanah terbatas.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">b. Relay ini memerintahkan</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">- PMT Generator Trip</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">- PMT Medan Penguat Mesin Penggerak berhenti (melalui Relay Bantu)</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">,</span></span><span class="fullpost1"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">D</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">c. Pada Generator yang memakai Trafo Blok Y- sehingga arus urutan nol dari gangguan hubung tanah di luar Generator tidak masuk, bisa dipakai pula :</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">- Relay Tegangan yang mengukur pergeseran tegangan titik Netral terhadap tanah.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">- Relay Arus yang mengukur arus titik Netral ke tanah lewat tahanan atau kumparan.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Penguatan Hilang</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Penguatan hilang atau penguatan melemah (under exitation) bisa menimbulkan pemanasan yang berlebihan pada kepala kumparan stator</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Penguatan hilang menyebabkan gaya mekanik pada kumparan arus searah rotor hilang, terjadi out of step, menjadi Generator Asinkron, timbul arus pusar berlebihan di rotor, selanjutnya rotor mengalami pemanasan berlebihan.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Relay penguatan hilang akan mentripkan PMT Generator</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Penggunaan Relay Mho</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Dalam keadaan eksitasi rendah / hilang, Generator akan mengambil daya Reaktif dari sistem.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Oleh karenanya dipakai Relay Mho yang bekerja pada kwadran 3 dan 4 dari Kurva Kemampuan Generator.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Perlu perhatian pada Beban Kapasitif, misalnya Saluran Kosong, Daya Reaktif akan masuk ke Generator dan menyebabkan Relay ini bekerja.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b> <span class="fullpost1"> </span></b></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b><span class="fullpost1">Hubung Singkat dalam Sirkit Rotor </span></b></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Hubung singkat dalam sirkit rotor bisa menyebabkan penguatan hilang.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Karena hubung singkat dalam sirkit rotor ini, bisa timbul distorsi medan magnet dan selanjutnya timbul getaran berlebihan.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Cara mendeteksi gangguan sirkit rotor : Potentio Meter, AC Injection, DC Injection.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Relay Negatif Sequence</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Gangguan yang menimbulkan ketidak-simetrisan Tegangan maupun arus, menimbulkan Negatif Sequence Current, tetapi tidak dapat dideteksi oleh Relay-relay yang telah disebutkan sebelumnya, maka sebelum Negatif Sequence Current terjadi diharapkan dapat dideteksi oleh Relay ini.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Gangguan-gangguan tersebut di atas misalnya adalah :</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">– Hubung Singkat antar lilitan satu fasa.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">– Hubung Tanah di dekat titik Netral.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">– Ada sambungan salah satu fasa yang kendor.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Negative Sequence Current bisa menimbulkan pemanasan berlebihan pada rotor.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Gangguan Internal Generator Yang Sulit Dideteksi</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">1. Hubung singkat antar lilitan satu fasa, tidak terdeteksi oleh relay diferensial.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">2. Hubung tanah di dekat titik Netral, tidak terdeteksi oleh relay hubung tanah terbatas.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">3. Lilitan putus atau sambungan kendor, tidak terlihat oleh relay diferensial.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">4. Diharapkan relay suhu dan relay Negatif Sequence bisa ikut mendeteksi dua gangguan ini.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Untuk Exciter berupa generator arus bolak balik yang memakai diode berputar, deteksi gangguan rotor hanya bisa lewat :</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">a. Arus medan Pilot Exciter yang melewati sikat, bisa ditap untuk diamati. Arus ini akan membesar kalau ada gangguan kumparan rotor.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">b. Gangguan Kumparan rotor menimbulkan vibrasi yang bisa dideteksi oleh detektor vibrasi.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Gangguan dalam mesin penggerak</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Gangguan-gangguan yang demikian adalah :</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Tekanan minyak pelumas terlalu rendah</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Suhu air pendingin atau suhu bantalan terlalu tinggi</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Daya balik,</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Adakalanya gangguan dalam mesin penggerak generator memerlukan tripnya PMT Generator.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b>Suhu Tinggi</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Suhu tinggi bisa terjadi pada bantalan generator atau pada kumparan stator.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Hal ini masing-masing di deteksi oleh relay suhu yang mula-mula membunyikan alarm kemudian mentripkan PMT generator dan memberhentikan mesin penggerak apabila yang bekerja adalah relay suhu bantalan.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">Penyebab Suhu Tinggi</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><i>A. Lilitan Stator</i>, penyebabnya:</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">1. Beban Lebih</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">2. Beban tidak simetris, arus urutan negatif</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">3. Hubung singkat yang tidak terdeteksi</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">4. Penguatan Hilang / Lemah</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">5. Ventilasi kurang baik, hidrogin bocor</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">6. Kotoran / debu melekat pada lilitan</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><i> </i></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><i>B. Kumparan Rotor</i>, penyebabnya:</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">1. Beban stator tidak seimbang, arus urutan negatif</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">2. Hubung singkat yang tidak terdeteksi</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">3. Out of step</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">4. Ventilasi kurang baik, hidrogin bocor</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">5. Kotoran / debu melekat pada lilitan</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><i>C. Bantalan Generator</i>, penyebabnya:</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">1. Pelumasan kurang lancar, tekanannya kurang tinggi</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">2. Kerusakan pada bagian yang bergeseran</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Tekanan minyak terlalu rendah</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Tekanan minyak pelumas yang terlalu rendah bisa merusak bantalan, oleh karenanya jika hal ini terjadi Mesin Penggerak perlu segera dihentikan melalui proses alarm terlebih dahulu apabila tekanan ini turun secara bertahap</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Berhentinya Mesin Penggerak harus bersamaan dengan tripnya PMT Generator</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b>Suhu Air Pendingin atau Suhu Bantalan terlalu tinggi</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Sama seperti tekanan terlalu rendah</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Daya Balik</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Daya balik dimana generator menjadi motor dapat menimbulkan kerusakan karena pemanasan berlebihan pada sudu-sudu tekanan rendah Turbin uap. Pada Turbin air dapat meningkatkan kavitasi. Oleh karenanya diperlukan relay daya balik pada generator yang digerakkan oleh turbin uap atau turbin air dengan melalui Alarm terlebih dahulu. Untuk Turbin Gas masalahnya sama dengan untuk Turbin Uap.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b>Putaran Lebih</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Apabila PMT generator trip, maka akan terjadi putaran lebih yang membahayakan generator dan mesin penggeraknya.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Untuk ini diperlukan relay putaran lebih yang memberhentikan mesin penggerak.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b> <span class="fullpost1">Tegangan Lebih</span></b></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Apabila PMT generator trip, maka bisa terjadi tegangan lebih.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">• Untuk ini diperlukan relay tegangan lebih.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b>Tekanan dan Kebocoran Hidrogen</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Untuk generator yang didinginkan dengan gas Hidrogen, harus ada relay yang mendeteksi tekanan rendah dan kebocoran Hidrogen untuk memberhentikan mesin penggerak generator dan memutus arus medan</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b> <span class="fullpost1"> </span></b></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b><span class="fullpost1">Relay Over Fluks</span></b></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Relay ini mengukur besaran volt per Hertz. Tegangan imbas volt dalam suatu kumparan adalah sebanding dengan kerapatan fluks dan frekwensi. Over fluks bisa terjadi pada Tegangan normal tetapi frekwensi rendah. Hal semacam ini</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> bisa terjadi pada saat menstart generator dimana frekwensi masih rendah, karena putaran Generator masih rendah, tetapi sudah ada arus penguat dari exciter. Kerapatan fluks yang tinggi ini akan menimbulkan arus pusar yang tinggi sehingga timbul pemanasan berlebihan dalam inti generator dan dalam inti trafo penaik tegangan. Begitu pula dengan rugi histerisis yang menjadi makin tinggi</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> apabila kerapatan fluks magnetik tinggi, hal ini ikut menambah pemanasan inti stator.</span></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
</span>Sekian dulu... Semoga bermakna!<br />
<br />
<a href="http://lh5.ggpht.com/gagan.exe/SLFfLZammsI/AAAAAAAAAc0/Nk2svBAxF24/s1600/1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://lh5.ggpht.com/gagan.exe/SLFfLZammsI/AAAAAAAAAc0/Nk2svBAxF24/s144/1.png" /></a><a href="http://www.allblogtools.com/"><img alt="Blogger Templates" border="0" height="67" src="http://www.allblogtools.com/MiSc/Signature-Generator/holdz/z4c63a37e15a0e.gif" width="307" /></a><br />
<br />
<a href="http://www.allblogtools.com/" style="color: #999999; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 9px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;">Blogger Templates</a>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-26580286542342476132010-11-28T02:21:00.002+07:002010-11-28T02:25:49.830+07:00Generator Sinkron<b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Konstruksi Generator Sinkron<br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan (biasa disebut jangkar) tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik. <a name='more'></a></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem <i>“brushless excitation”</i>. </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Bentuk Penguatan</b> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">Seperti telah diuraikan diatas, bahwa untuk membangkitkan fluks magnetik diperlukan penguatan DC. Penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin sinkron. Pada mesin sinkron dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya yang besar, seperti generator Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga air), maka generator DC yang digunakan tidak dengan penguatan sendiri tetapi dengan <i>“Pilot Exciter”</i> sebagai penguatan atau menggunakan <i>magnet permanent</i> (magnet tetap).<br />
</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> </span></span></span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_CVsYBdjKpEu5vNi5Y2FMZ6Ek9miD8ZyCAYER1Lo0KiA7sdeV60McJocIoprdVqN6CNEE3hYCKbox-9jC4IOCFXGD0Ixwx5xYscSfIlkMBybuYy0CD3jUTVw5KyPwr6umqfKqUxLf6Vo/s1600/gambar01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_CVsYBdjKpEu5vNi5Y2FMZ6Ek9miD8ZyCAYER1Lo0KiA7sdeV60McJocIoprdVqN6CNEE3hYCKbox-9jC4IOCFXGD0Ixwx5xYscSfIlkMBybuYy0CD3jUTVw5KyPwr6umqfKqUxLf6Vo/s1600/gambar01.jpg" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> Gambar 1. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Penguatan Generator DC “Pilot Exciter”.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFJLNTSvRfpOna8QpCBz4cU9hSiorJMl1Bac6UsZoYFeh40FfowATVN73-s_wJQTtMPDpo3xJc90UFlX75gcd0n_nlmUn02rKa2kXHmQKrG6wzArQFQldygwKJhWUSGAsB-M5CDy_SMZ0/s1600/Gambar02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFJLNTSvRfpOna8QpCBz4cU9hSiorJMl1Bac6UsZoYFeh40FfowATVN73-s_wJQTtMPDpo3xJc90UFlX75gcd0n_nlmUn02rKa2kXHmQKrG6wzArQFQldygwKJhWUSGAsB-M5CDy_SMZ0/s1600/Gambar02.jpg" /></a></div><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 2. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Sistem Penguatan “Brushless Exciter System”.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Alternatif lainnya untuk penguatan <i>eksitasi</i> adalah menggunakan Diode silikon dan Thyristor. </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost1"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1">Ada</span><span class="fullpost1"> dua tipe sistem penguatan “Solid state”, yaitu:</span><br />
<span class="fullpost1">• Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke rotor melalui Slipring.</span><br />
<span class="fullpost1">• “Brushless System”, pada sistem ini penyearah dipasangkan diporos yang berputar dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slip-ring.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1"><b>Bentuk Rotor</b></span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Untuk medan rotor yang digunakan tergantung pada kecepatan mesin, mesin dengan kecepatan tinggi seperti turbo generator mempunyai bentuk silinder gambar 3a, sedangkan mesin dengan kecepatan rendah seperti Hydroelectric atau Generator Listrik Diesel mempunyai rotor kutub menonjol gambar 3b.<br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga2FCkfRWO5ikWTzvewDhP7sUjpiqmSmNrXpvRy0-dxPlurewpOMS4gQLjXfc5oU2i9VD8Rf-GImuposF2Osru-98dUpCHo1PTiZqOzNhhyphenhyphenxHRjtaZ0rh2lWmVEY7h2hNPw1ZH4b4eys0/s1600/Gambar03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga2FCkfRWO5ikWTzvewDhP7sUjpiqmSmNrXpvRy0-dxPlurewpOMS4gQLjXfc5oU2i9VD8Rf-GImuposF2Osru-98dUpCHo1PTiZqOzNhhyphenhyphenxHRjtaZ0rh2lWmVEY7h2hNPw1ZH4b4eys0/s1600/Gambar03.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 3a. Bentuk Rotor kutub silinder.</span></span></div></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_1-d-GpfioTp4gP6vKtkoMeaEM0qXDIU1pO8tvqEehyzcLu_fiwxNCNQSjVM7Uup3IxMGhM1H4pg6hvjkcTaFx-rFLLoNnP_oKPGh9dQzvXq6nBRrLcLVq4Cpx5dlknJpXexhGXCNtmo/s1600/Gambar3a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_1-d-GpfioTp4gP6vKtkoMeaEM0qXDIU1pO8tvqEehyzcLu_fiwxNCNQSjVM7Uup3IxMGhM1H4pg6hvjkcTaFx-rFLLoNnP_oKPGh9dQzvXq6nBRrLcLVq4Cpx5dlknJpXexhGXCNtmo/s1600/Gambar3a.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Gambar 3b. Bentuk Rotor kutub menonjol.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<br />
<span class="fullpost1"><b>Bentuk Stator</b></span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Stator dari Mesin Sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik , seperti telah dibahas di sini, yang berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus berarti permebilitas dan resistivitas dari bahan tinggi.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieHRuT1tNWc-j6rQyAEyTOyqcjlpogv7oSkIb3jPNGfE_AxgRygD0bI6bssPaUBZ_mU0mlTLKXxL9VPQTX_JPAhe1EK2A_ph_tDRNzevTWujFYdAlaUz2joZM0-y0VEPrWUio-es9Oyho/s1600/Gambar04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieHRuT1tNWc-j6rQyAEyTOyqcjlpogv7oSkIb3jPNGfE_AxgRygD0bI6bssPaUBZ_mU0mlTLKXxL9VPQTX_JPAhe1EK2A_ph_tDRNzevTWujFYdAlaUz2joZM0-y0VEPrWUio-es9Oyho/s200/Gambar04.jpg" width="200" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 4. Inti Stator dan Alur pada Stator</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost1">Gambar 4 memperlihatkan alur stator tempat kumparan jangkar. Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu :</span><br />
<span class="fullpost1">a. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).</span><br />
<span class="fullpost1">b. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).</span><br />
<br />
<span class="fullpost1"><b>Bentuk Stator Satu Lapis</b></span><b><br />
</b><br />
<span class="fullpost1">Gambar 5 memperlihatkan belitan satu lapis, karena hanya ada satu sisi lilitan didalam masing-masing alur. Bila kumparan tiga fasa dimulai pada Sa, Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan fasa dipisahkan sebesar 120 derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus GGL penuh akan dihasilkan bila rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus GGL penuh menunjukkan 360 derajat listrik, adapun hubungan antara sudut rotor mekanis α_mek dan sudut listrik α_lis, adalah : </span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0evWE_nCcJ61pr_-lVbWeXvmoscsHjCOq29QR8Bvk1CZeBgSVZtbAowSaE_yClY0cFojcb10r1cvp-9tg2mDd1HR-n11bOKx8rrU_nCnTGEXFB9TZUgod8CVa6gAmX5I4nrp3m1qkMo/s1600/01.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0evWE_nCcJ61pr_-lVbWeXvmoscsHjCOq29QR8Bvk1CZeBgSVZtbAowSaE_yClY0cFojcb10r1cvp-9tg2mDd1HR-n11bOKx8rrU_nCnTGEXFB9TZUgod8CVa6gAmX5I4nrp3m1qkMo/s1600/01.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFb0dNiHwjesA1a7en5oy-Yyc6T8E8430imLW3EnJurj8mdEcBcg4yM0SQUGwEH9YwMrI2GMTgDy1LApqzvaSlYqrbxFs3fK-WDQO1pzGov5FEHU6qkTJMuV7W3aYw96nN8xkWVu3EhLo/s1600/Gambar05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFb0dNiHwjesA1a7en5oy-Yyc6T8E8430imLW3EnJurj8mdEcBcg4yM0SQUGwEH9YwMrI2GMTgDy1LApqzvaSlYqrbxFs3fK-WDQO1pzGov5FEHU6qkTJMuV7W3aYw96nN8xkWVu3EhLo/s1600/Gambar05.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 5. Belitan Satu Lapis Generator Sinkron Tiga Fasa.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost1">Contoh:</span><br />
<span class="fullpost1">Sebuah generator Sinkron mempunyai 12 kutub. Berapa sudut mekanis ditunjukkan dengan 180 derajat listrik.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Jawaban:</span><br />
<span class="fullpost1">Sudut mekanis antara kutub utara dan kutub selatan adalah:</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjypH5HCzquDPibDhkd9TBojCd4LvuZFFDOzKf02waP52SiFlERVMHWSdx5KT1wrc37re7Nh4G4Xurot3-ARR0pBAADXKahqciiHZkbS4Bezkf2qdbkMjryC4nIQED8ikFNuXHSAqCDvdI/s1600/02.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjypH5HCzquDPibDhkd9TBojCd4LvuZFFDOzKf02waP52SiFlERVMHWSdx5KT1wrc37re7Nh4G4Xurot3-ARR0pBAADXKahqciiHZkbS4Bezkf2qdbkMjryC4nIQED8ikFNuXHSAqCDvdI/s1600/02.png" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Ini menunjukkan 180 derajat listrik</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBSxogA5AzjNYy0wtbYPBzOF6PrVupnYC0MwksF_hEdlio9m-donxRjHi78bLT5S_uTV1KHGiDmQokUQ8VoRX3qXbyY5KrcpAjdBwRXbrofZo58DjHpMUsKKfWLCjIFnfqSTcWNKRcSXk/s1600/03.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBSxogA5AzjNYy0wtbYPBzOF6PrVupnYC0MwksF_hEdlio9m-donxRjHi78bLT5S_uTV1KHGiDmQokUQ8VoRX3qXbyY5KrcpAjdBwRXbrofZo58DjHpMUsKKfWLCjIFnfqSTcWNKRcSXk/s1600/03.png" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy7IzbbpYooQjlziwdktPkz0WFoae2XrjRty5q2a7tWGAWVJoE5UdBfjRj2Ex9a8Zb2_mfWCzFQl5kSF7K2Gdi5lbTZ6Lzas0VsQ6j_PZjvdK7BoZWnGwlDT770bKmWCaD8gIpuE5pV8E/s1600/02.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy7IzbbpYooQjlziwdktPkz0WFoae2XrjRty5q2a7tWGAWVJoE5UdBfjRj2Ex9a8Zb2_mfWCzFQl5kSF7K2Gdi5lbTZ6Lzas0VsQ6j_PZjvdK7BoZWnGwlDT770bKmWCaD8gIpuE5pV8E/s1600/02.png" /></a></div></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></span><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">atau bisa juga secara langsung, yaitu:</span></span></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUECvY3xYJ-2jYPo-fjaM1UV33nMOk62oIJz4zgg83jxpZJy-F_Pyrf-h456KaJ0mUWYyOQ8LtuFIVL56lioYun21-sEu5yeOm4T3tOz3oo7vEQIUlMjzfzj6cAfJo-k-e5vCboi47qJA/s1600/04.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUECvY3xYJ-2jYPo-fjaM1UV33nMOk62oIJz4zgg83jxpZJy-F_Pyrf-h456KaJ0mUWYyOQ8LtuFIVL56lioYun21-sEu5yeOm4T3tOz3oo7vEQIUlMjzfzj6cAfJo-k-e5vCboi47qJA/s1600/04.png" /></a></div><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigS3C5YiRsUub0x3M4z7oRXD2pRKCVA5qPPuY4Bl8qrO6L4SLuArWhP0Grd-JR0OEPZWmwIIECWvtYUuuC0XhSaWVjyq9epzNgX5JCPH99Q6r4xPQb59o2_GtP1vw_9vBZsWjlDbhx4xA/s1600/Gambar06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigS3C5YiRsUub0x3M4z7oRXD2pRKCVA5qPPuY4Bl8qrO6L4SLuArWhP0Grd-JR0OEPZWmwIIECWvtYUuuC0XhSaWVjyq9epzNgX5JCPH99Q6r4xPQb59o2_GtP1vw_9vBZsWjlDbhx4xA/s1600/Gambar06.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 6. Urutan fasa ABC.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost1">Untuk menunjukkan arah dari putaran rotor gambar 6. (searah jarum jam), urutan fasa yang dihasilkan oleh suplai tiga fasa adalah ABC, dengan demikian tegangan maksimum pertama terjadi dalam fasa A, diikuti fasa B, dan kemudian fasa C.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Kebalikan arah putaran dihasilkan dalam urutan ACB, atau urutan fasa negatif, sedangkan urutan fasa ABC disebut urutan fasa positif. Jadi ggl yang dibangkitkan sistem tiga fasa secara simetris adalah:</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">EA = EA ∟ 0° volt</span><br />
<span class="fullpost1">EB = EB ∟ -120° volt</span><br />
<span class="fullpost1">EC = EC ∟ -240° volt</span><br />
<br />
<span class="fullpost1"><b>Belitan Berlapis Ganda</b></span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Kumparan jangkar yang diperlihatkan pada gambar 5 hanya mempunyai satu lilitan per kutub per fasa, akibatnya masing-masing kumparan hanya dua lilitan secara seri. Bila alur-alur tidak terlalu lebar, masing-masing penghantar yang berada dalam alur akan membangkitkan tegangan yang sama. Masing-masing tegangan fasa akan sama untuk menghasilkan tegangan per penghantar dan jumlah total dari penghantar per fasa.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif dalam penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan juga melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk mengatasi masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan terdistribusi dalam beberapa alur per kutub per fasa. Gambar 7 memperlihatkan bagian dari sebuah kumparan jangkar yang secara umum banyak digunakan. Pada masing-masing alur ada dua sisi lilitan dan masing-masing lilitan memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak kedalam alur biasanya disebut “ Winding Overhang”, sehingga tidak ada tegangan dalam winding overhang.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrhXPp0ijKofDab7npA_Moj1kaZcnOlxnDWiZ0Sq7zZ9vvKJgKc7gebeBk2j3djNLa28aJ11zjTnC4SWnR0LTN-hxvOF_Ay3Uf06r4PM2wrofRn04CKO6CBcPP-tSGniIqAPTlU-VoV8I/s1600/Gambar07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrhXPp0ijKofDab7npA_Moj1kaZcnOlxnDWiZ0Sq7zZ9vvKJgKc7gebeBk2j3djNLa28aJ11zjTnC4SWnR0LTN-hxvOF_Ay3Uf06r4PM2wrofRn04CKO6CBcPP-tSGniIqAPTlU-VoV8I/s1600/Gambar07.jpg" /></a></div><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 7. Belitan Berlapis Ganda Generator Sinkron Tiga Fasa.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost1"><b>Faktor Distribusi</b></span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Seperti telah dijelaskan diatas bahwa sebuah kumparan terdiri dari sejumlah lilitan yang ditempatkan dalam alur secara terpisah. Sehingga, GGLl pada terminal menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan kumparan yang telah dipusatkan. Suatu faktor yang harus dikalikan dengan GGL dari sebuah kumparan distribusi untuk menghasilkan total GGL yang dibangkitkan disebut faktor distribusi Kd untuk kumparan. Faktor ini selalu lebih kecil dari satu (Kd < 1). Diasumsikan ada n alur per fasa per kutub, maka jarak antara alur dalam derajat listrik, adalah :</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx9D7jhQn8mmEGv-mmFdK8ZK1FeLzZ7_Sm0ZdipvLz010CBGG0AjdEjbJRCPLC6pwyAM3opWQz0wMmz4yKcbqMjkRW1Kzl2cEW-8JoW3JqYCQonb9GEPW4oNaurqVqQBndn0jfWkXJQ5g/s1600/05.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx9D7jhQn8mmEGv-mmFdK8ZK1FeLzZ7_Sm0ZdipvLz010CBGG0AjdEjbJRCPLC6pwyAM3opWQz0wMmz4yKcbqMjkRW1Kzl2cEW-8JoW3JqYCQonb9GEPW4oNaurqVqQBndn0jfWkXJQ5g/s1600/05.png" /></a></div><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">dimana m menyatakan jumlah fasa.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6b9gsijOqBBBfN-Nf_3D4efz4LFOmnXh6ayiTe7ddWH_vlUS-kdhTl2P0tx3VLSbMJ6mw4KAbhO9WuJ1zZRO8ODzHfF9knL-jWp0zfqzxvlNMzCWvVeEmXSvDIbQ-ClBaZRenzgphojo/s1600/Gambar08.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6b9gsijOqBBBfN-Nf_3D4efz4LFOmnXh6ayiTe7ddWH_vlUS-kdhTl2P0tx3VLSbMJ6mw4KAbhO9WuJ1zZRO8ODzHfF9knL-jWp0zfqzxvlNMzCWvVeEmXSvDIbQ-ClBaZRenzgphojo/s1600/Gambar08.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 8. Diagram Phasor dari Tegangan Induksi Lilitan.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost1">Perhatikan gambar 8, disini diperlihatkan GGL yang dinduksikan dalam alur 2 akan tertinggal (lagging) dari GGL yang dibangkitkan dalam alur 1 sebesar ψ =15 derajat listrik, demikian pula GGL yang dinduksikan dalam alur 3 akan tertinggal 2ψ derajat, dan seterusnya. Semua GGL ini ditunjukkan masing-masing oleh phasor E1, E2, E3 dan E4. Total GGL stator per fasa E adalah jumlah dari seluruh vektor.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">E = E1 + E2 + E3 + E4</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Total GGLl stator E lebih kecil dibandingkan jumlah aljabar dari GGL lilitan oleh faktor.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLN3nno9EpR_61IaY89IEtE-o3qcyCNM7A-OnKkhqVi6OBxJUCA_zHnQ-9rNvnY-oeCi46xsT_D-KKSqQ3yp1fb9sJkQip7x0DFVIXsuGSK6yqY6yTKi38uSeBX3ZnNw2MPsdPXNjkWhc/s1600/06.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLN3nno9EpR_61IaY89IEtE-o3qcyCNM7A-OnKkhqVi6OBxJUCA_zHnQ-9rNvnY-oeCi46xsT_D-KKSqQ3yp1fb9sJkQip7x0DFVIXsuGSK6yqY6yTKi38uSeBX3ZnNw2MPsdPXNjkWhc/s1600/06.png" /></a></div><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kd adalah faktor distribusi, dan bisa dinyatakan dengan persamaan:</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw0j5TA5RcflAewI2QUVvx_CfB3SZxw1LG3yoZPXRjLlFixgI6o4fUkHSHY1P9_vN3-fPSUfQSEIBXA_csxUHX1hDjJf6gEcx-rWEGpkoUoYR53J1gWalxMA-eWR19eVpiMXqn7IlMzkA/s1600/07.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw0j5TA5RcflAewI2QUVvx_CfB3SZxw1LG3yoZPXRjLlFixgI6o4fUkHSHY1P9_vN3-fPSUfQSEIBXA_csxUHX1hDjJf6gEcx-rWEGpkoUoYR53J1gWalxMA-eWR19eVpiMXqn7IlMzkA/s1600/07.png" /></a></div><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Keuntungan dari kumparan distribusi, adalah memperbaiki bentuk gelombang tegangan yang dibangkitkan, seperti terlihat pada gambar 9.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs6q1zubVpLZF7Tj4aewhjQ-ioYeYKIe3L_szUxdZe4XBOOV0j14VzZUqioQ6QKEY6whzvQlAbqKZt-64aGnfhQuRi-zAo6SZkTagwzO1jGGzMb7D_rv3ahhTJjJ-p1vaaIx9V-QRh4Pk/s1600/Gambar09.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs6q1zubVpLZF7Tj4aewhjQ-ioYeYKIe3L_szUxdZe4XBOOV0j14VzZUqioQ6QKEY6whzvQlAbqKZt-64aGnfhQuRi-zAo6SZkTagwzO1jGGzMb7D_rv3ahhTJjJ-p1vaaIx9V-QRh4Pk/s1600/Gambar09.jpg" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 9. Total GGL Et dari Tiga GGL Sinusoidal.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<br />
<span class="fullpost1"><b>Faktor Kisar</b></span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Gambar 10, memperlihatkan bentuk kisar dari sebuah kumparan, bila sisi lilitan diletakkan dalam alur 1 dan 7 disebut kisar penuh, sedangkan bila diletakkan dalam alur 1 dan 6 disebut kisar pendek, karena ini sama dengan 5/6 kisar kutub.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> </span><br />
</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf2RN0bSD3pDIXV581FKQbVdBBboVFkunUaW4uXwO2UleY6Ae_yCo3ZTa5k4EO71xW6-tEMBWZsD25MyuXyboZcLMcT2b21Ov650iXs5qtafgLC99wgGAOHfcaMOGNw3idpPu3_RsE-_k/s1600/Gambar10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf2RN0bSD3pDIXV581FKQbVdBBboVFkunUaW4uXwO2UleY6Ae_yCo3ZTa5k4EO71xW6-tEMBWZsD25MyuXyboZcLMcT2b21Ov650iXs5qtafgLC99wgGAOHfcaMOGNw3idpPu3_RsE-_k/s1600/Gambar10.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 10. Kisar Kumparan</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvXA6cufA4FTYuY3G43JSamdNnOHWgkzSn23FLz8qMA0TS6dnaBJj-TjHw2Nb9wn8KsWURmX0RSoEC7XHGfuS0UvS8lKWb_wwoZ0WLfl2V1NQ7zbsWG1qK6m0rRtTunYU29WU16reqlqA/s1600/09.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvXA6cufA4FTYuY3G43JSamdNnOHWgkzSn23FLz8qMA0TS6dnaBJj-TjHw2Nb9wn8KsWURmX0RSoEC7XHGfuS0UvS8lKWb_wwoZ0WLfl2V1NQ7zbsWG1qK6m0rRtTunYU29WU16reqlqA/s1600/09.png" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost1">Kisar :</span><br />
<span class="fullpost1">5/6 = 5/6 x 180 derajat = 150 derajat</span><br />
<span class="fullpost1">1/6 = 1/6 x 180 derajat = 30 derajat.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Kisar pendek sering digunakan, karena mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:</span><br />
<span class="fullpost1">• Menghemat tembaga yang digunakan.</span><br />
<span class="fullpost1">• Memperbaiki bentuk gelombang dari tegangan yang dibangkitkan.</span><br />
<span class="fullpost1">• Kerugian arus pusar dan Hysterisis dapat dikurangi.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid6A_XVyzJIdOsfi7A3R8JI8y4paKiXlHuO-kkU8U5uC0sVwtYgnF-J3yJ1quP1osLm9zMuk_cVIbApLrXKUtx8TtgXdUeBvtGaVGipae9vXowGd3hNqySPkhLvhg4r0czzQ2fVSO010E/s1600/09.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid6A_XVyzJIdOsfi7A3R8JI8y4paKiXlHuO-kkU8U5uC0sVwtYgnF-J3yJ1quP1osLm9zMuk_cVIbApLrXKUtx8TtgXdUeBvtGaVGipae9vXowGd3hNqySPkhLvhg4r0czzQ2fVSO010E/s1600/09.png" /></a></div><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">EL GGL yang diinduksikan pada masing-masing lilitan, bila lilitan merupakan kisar penuh, maka total induksi = 2 EL (gambar 11).</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgReI-Jw2FV-lHnCOAoVf4vbDxozNbxggmFURJ10Hjwgy3uBd66EpDCoJbdVyGWFxEv2LU30kHTeCXrZr59RqeWY68Reset9E9p8ckRhyphenhyphenlHvI6Ltyh22oXf6HdSV5n24FtMXIdmeRBus_k/s1600/Gambar11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgReI-Jw2FV-lHnCOAoVf4vbDxozNbxggmFURJ10Hjwgy3uBd66EpDCoJbdVyGWFxEv2LU30kHTeCXrZr59RqeWY68Reset9E9p8ckRhyphenhyphenlHvI6Ltyh22oXf6HdSV5n24FtMXIdmeRBus_k/s1600/Gambar11.jpg" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 11. Vektor Tegangan Lilitan.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
<span class="fullpost1">Sedangkan kisar pendek dengan sudut 30 derajat listrik, seperti diperlihatkan pada gambar 8b, maka tegangan resultannya adalah:</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">E = 2 EL. Cos 30/2</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTbznGPZ1emfETlX8QpsVnDB4USJf_YbhsX-pTLS1QNOi76FXKmKoNogFvz3IDkWm5uAUrXBjWewh7Zmuh6Y1a1ssz91ed7tnZu3mhuMKel5Lw5o-perJs4V0rM_mcWRIMIrAtYYTSS3k/s1600/10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTbznGPZ1emfETlX8QpsVnDB4USJf_YbhsX-pTLS1QNOi76FXKmKoNogFvz3IDkWm5uAUrXBjWewh7Zmuh6Y1a1ssz91ed7tnZu3mhuMKel5Lw5o-perJs4V0rM_mcWRIMIrAtYYTSS3k/s1600/10.png" /> </a></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: left;"> <span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">dimana P° adalah kisar kumparan dalam derajat listrik.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b>Gaya</b></span><span class="fullpost1"><b> Gerak Listrik Kumparan</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Sebelumnya telah dibahas mengenai frekuensi dan besarnya tegangan masing-masing fasa secara umum. Untuk lebih mendekati nilai GGL sebenarnya yang terjadi maka harus diperhatikan faktor distribusi dan faktor kisar.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Apabila </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Z = Jumlah penghantar atau sisi lilitan dalam seri/fasa = 2 T</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">T = Jumlah lilitan per fasa</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">dφ = φP dan dt = 60/N detik</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">maka GGL induksi rata-rata per penghantar:</span></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO5Hz1AybtlkUn7teuhJHtVZMQ4LsF4fQfhTyQkRPsftqceGH5uzQlaqqU6ymDmcXNekj1UysFgXZwV8JJpmZKN4FPCa2jQyNH0_F1J_SGp4KX7krT3ogtQC9MVCOZ8PcQbr6dKRCl0pU/s1600/11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO5Hz1AybtlkUn7teuhJHtVZMQ4LsF4fQfhTyQkRPsftqceGH5uzQlaqqU6ymDmcXNekj1UysFgXZwV8JJpmZKN4FPCa2jQyNH0_F1J_SGp4KX7krT3ogtQC9MVCOZ8PcQbr6dKRCl0pU/s1600/11.png" /></a></div><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">sedangkan jika,</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7omi22k36UqTlnY174GfqgiP46AuRNQxQr4ex8L8MbDfWFXOseepnH9Ryl3VKuHg84r5HBqkOYchaG3vckw8x9Hv6casO6UIWp0YHgL7drS6jqtLFParZtsj79WzYHjqQ50hkIDXB_6o/s1600/12.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7omi22k36UqTlnY174GfqgiP46AuRNQxQr4ex8L8MbDfWFXOseepnH9Ryl3VKuHg84r5HBqkOYchaG3vckw8x9Hv6casO6UIWp0YHgL7drS6jqtLFParZtsj79WzYHjqQ50hkIDXB_6o/s1600/12.png" /></a></div><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">atau, </span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyubP4qP9X-CWeKxYaea_44-JcEmYZGNuHQ1dC_9nY0tCLmc0BNeihwMbFWC0LWTr99zoyw9Mwee3-1HeiFt9o6o4xhnxWkw0inux8_PGDzNcMvByoQM2j2WC-aaxMW_IV5M21RPWUVp8/s1600/13.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyubP4qP9X-CWeKxYaea_44-JcEmYZGNuHQ1dC_9nY0tCLmc0BNeihwMbFWC0LWTr99zoyw9Mwee3-1HeiFt9o6o4xhnxWkw0inux8_PGDzNcMvByoQM2j2WC-aaxMW_IV5M21RPWUVp8/s1600/13.png" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLqEBIizBrwztafJr2PoIH9chJ8lofa_4Okan_2-VNOyWHxm8LbGTcLCLBVIBuu7gpPbBhuoQo_VLGbMxuQBslMoroVJQhZfCOmrTSxsNDUuWD1huigscQxBTKOpSnVlfSnJPBc7kDgBo/s1600/13.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLqEBIizBrwztafJr2PoIH9chJ8lofa_4Okan_2-VNOyWHxm8LbGTcLCLBVIBuu7gpPbBhuoQo_VLGbMxuQBslMoroVJQhZfCOmrTSxsNDUuWD1huigscQxBTKOpSnVlfSnJPBc7kDgBo/s1600/13.png" /> </a><br />
<br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sehingga GGL induksi rata-rata per penghantar menjadi:</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPjKvDOJaFqWLPl4HXuLcv_Unk9KPYb1QTXm2VRfacHhAyPW3Bs4scD0NOmhtNjUfG_e-_YAuxuL-AWRPZRuz-RneH3Ngsc-WkBOmNWqoJAE0gfWZJMSd_0MFwkF0-lTTS7gYYPHdrBDw/s1600/14.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPjKvDOJaFqWLPl4HXuLcv_Unk9KPYb1QTXm2VRfacHhAyPW3Bs4scD0NOmhtNjUfG_e-_YAuxuL-AWRPZRuz-RneH3Ngsc-WkBOmNWqoJAE0gfWZJMSd_0MFwkF0-lTTS7gYYPHdrBDw/s1600/14.png" /></a></div><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">bila ada Z penghantar dalam seri/fasa, maka : GGL rata-rata/fasa</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="fullpost1">= 2.f.φ.Z Volt</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">= 2.f.φ.(2T) = 4.f.φ.T volt</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">GGL efektif/fasa = 1,11x 4.f.φ.T = 4,44 x f .φ.T Volt</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">bila faktor distribusi dan faktor kisar dimasukkan, maka GGL efektif/fasa</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">E = 4,44 . Kd. Kp .f .φ . T (Volt)</span><br />
<br />
</span>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-90034664108627567152010-11-24T00:13:00.000+07:002010-12-28T12:07:05.053+07:00Elektromagnetik<b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Elektromagnetik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span style="font-size: small;">adalah Suatu prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita bisa temukan pada motor listrik, speaker, relay dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> magnet melingkar, lihat gambar 1.<a name='more'></a> Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik, seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya</span> <a href="http://medan-listrik.blogspot.com/2010/10/prinsip-kemagnetan.html">“prinsip kemagnetan”</a></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHNt1HOb_thVUxbkbY05VCmas_dCNcEuJ3IeQuWt8h_bZ4yOHgOJw3qGX39QffwA8xWuWwHu-sAh0KQlGYwnrfBNyJ6xGl3SSr2dk11KG1Tb3UQImOaDuSUhN0zbQU5fo4ZbFGKorwbYQ/s1600/prinsip+elektromagnetik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHNt1HOb_thVUxbkbY05VCmas_dCNcEuJ3IeQuWt8h_bZ4yOHgOJw3qGX39QffwA8xWuWwHu-sAh0KQlGYwnrfBNyJ6xGl3SSr2dk11KG1Tb3UQImOaDuSUhN0zbQU5fo4ZbFGKorwbYQ/s200/prinsip+elektromagnetik.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gbr 1. Prinsip elektromagnetik.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="fullpost1">Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> magnet yang membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> sekitar kawat melingkar. Arah <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">medan</st1:city></st1:place> magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">medan</st1:city></st1:place> magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju kita) maka arah <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">medan</st1:city></st1:place> magnet adalah kekiri.</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4S4MufXIQaD5lWcFm2GjuqvNjLn2wvKf21dsp8jn_hmmrgvO6worvdYOHKktVoOxu1vopnP0VWc0PIFaWhBxgiKoeSKDjnd75a54I9amtABEXZ_bP_h2f0esacoFBMropfQvkXmKtWqo/s1600/garis+magnet+disekeliling+penghantar+berarus+listrik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4S4MufXIQaD5lWcFm2GjuqvNjLn2wvKf21dsp8jn_hmmrgvO6worvdYOHKktVoOxu1vopnP0VWc0PIFaWhBxgiKoeSKDjnd75a54I9amtABEXZ_bP_h2f0esacoFBMropfQvkXmKtWqo/s200/garis+magnet+disekeliling+penghantar+berarus+listrik.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gbr 2. Garis magnet membentuk selubung seputar kawat berarus</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglxTM4AYCT5MSyy_B9zF-CUsFI_iI76TBB3KUnM68jvz3zjW_rlKRxvdX-tEL-9QVKBque-2yAY6N8tMAJDaMV8gDyxAJDgTbnqxc73Ky-XVvm069bGBy6k8b-oEvO8bPdPpnlWN1wyX8/s1600/Prinsip+putaran+Screw.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="119" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglxTM4AYCT5MSyy_B9zF-CUsFI_iI76TBB3KUnM68jvz3zjW_rlKRxvdX-tEL-9QVKBque-2yAY6N8tMAJDaMV8gDyxAJDgTbnqxc73Ky-XVvm069bGBy6k8b-oEvO8bPdPpnlWN1wyX8/s200/Prinsip+putaran+Screw.bmp" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 3. Prinsip putaran sekrup</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="fullpost1">Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, dimana arah ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat arah jari menyatakan arah dari garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> elektromagnet yang ditimbulkan.</span><br />
<span id="goog_372450225"></span><span id="goog_372450226"></span><br />
<span class="fullpost1">Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada penampang kawat), arah garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> elektromagnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">medan</st1:city></st1:place> elektro-magnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTeHjGwl9Vk73RCSiEPEY2yf9_mgB0CccCaqef2pkkhdtjZhODFBo0Kq9MTs4GroAlx2P_9hIPWLCdSxk9EXpZGEEjQqANf9yRCD7dqtAkuQyYbWsgz1IivlU-f6xqPY5UswAszhZo72M/s1600/Elektromagnetik+sekeliling+kawat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTeHjGwl9Vk73RCSiEPEY2yf9_mgB0CccCaqef2pkkhdtjZhODFBo0Kq9MTs4GroAlx2P_9hIPWLCdSxk9EXpZGEEjQqANf9yRCD7dqtAkuQyYbWsgz1IivlU-f6xqPY5UswAszhZo72M/s200/Elektromagnetik+sekeliling+kawat.jpg" width="175" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gambar 4. Elektromagnetik sekeliling kawat.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="fullpost1"><b>Elektromagnet pada Belitan Kawat</b></span><b><br />
</b><br />
<span class="fullpost1">Jika sebuah kawat penghantar berbentuk bulat dialiri arus listrik I sesuai arah panah, maka disekeliling kawat timbul garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> magnet yang arahnya secara gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik yang melewati kawat, maka akan semakin kuat <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">medan</st1:city></st1:place> elektromagnetik yang ditimbulkannya</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpHMHwJGhSiy3BEoTCgpW_eSOVpHHVv7SsSyDoZJkAPaCZDuZ_Orm0OwSpSz_HiLrg5ATNJu0v-alUHGcYexn4OTficS6eXmHCvi5bj1VmiAfHQayPrDzqGT-gQwvLtS5Jdw3x8eby2gI/s1600/Kawat+melingkar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpHMHwJGhSiy3BEoTCgpW_eSOVpHHVv7SsSyDoZJkAPaCZDuZ_Orm0OwSpSz_HiLrg5ATNJu0v-alUHGcYexn4OTficS6eXmHCvi5bj1VmiAfHQayPrDzqGT-gQwvLtS5Jdw3x8eby2gI/s200/Kawat+melingkar.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gbr 5. Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="fullpost1">Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil atau lilitan, dan kemudian dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat bagian atas bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah bertanda titik (menuju kita).</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij6qOm1PTuipnmRVXzmiQfAQGegVMLeB8jXMZPbHJ4FM-4M0A35NlNmrEDfokN2kliSYFHWKqOvZf4UcEeDcsMlRgiAOisPCbzJRzdjrVy8fJiCUEqc3lfoSy4J_4wD6boV-q1vZipPXQ/s1600/belitan+kawat+membentuk+kutub+magnet.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij6qOm1PTuipnmRVXzmiQfAQGegVMLeB8jXMZPbHJ4FM-4M0A35NlNmrEDfokN2kliSYFHWKqOvZf4UcEeDcsMlRgiAOisPCbzJRzdjrVy8fJiCUEqc3lfoSy4J_4wD6boV-q1vZipPXQ/s200/belitan+kawat+membentuk+kutub+magnet.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Gbr 6. Belitan kawat membentuk kutub magnet.</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1"><b> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"><b>Hukum Tangan Kanan</b></span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">Hukum tangan kanan untuk menjelas <st1:state w:st="on">kan</st1:state> terbentuknya garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> elektromagnet pada sebuah gulungan atau coil dapat dilihat pada gambar 7. Dimana sebuah</span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <span class="fullpost1">gulungan kawat coil dialiri arus listrik, maka arah arusnya ditunjukkan sesuai dengan empat jari tangan kanan, sedangkan kutub magnet yang dihasilkan ditunjukkan dengan ibu jari untuk arah kutub utara dan kutub selatan arah lainnya.</span></span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgogD7SM1Qf89XRReKzwd4Hb7ZS_y-rK0PsqzM9W1mB9wCIV6K4GhEMirkqJfWo4AM5Y40JEWkDcGBuTA69eo19RMx1tbnt4ISrW5lJChIaBSthI9cYY0oqmZQst1YVTNoLxJ_9KxsXUgM/s1600/Hukum-tangan-kanan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgogD7SM1Qf89XRReKzwd4Hb7ZS_y-rK0PsqzM9W1mB9wCIV6K4GhEMirkqJfWo4AM5Y40JEWkDcGBuTA69eo19RMx1tbnt4ISrW5lJChIaBSthI9cYY0oqmZQst1YVTNoLxJ_9KxsXUgM/s200/Hukum-tangan-kanan.jpg" width="174" /></a></div><br />
<span class="fullpost1">Gambar 7. Hukum tangan kanan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Untuk menguatkan <st1:city w:st="on">medan</st1:city> magnet yang dihasilkan pada gulungan dipasangkan inti besi dari bahan ferromagnet, sehingga garis <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> elektromagnet menyatu. Aplikasinya dipakai pada coil kontaktor atau relay.</span><br />
<br />
<span class="fullpost1">Semoga bermanfaat,</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> </span></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> <br />
</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> </span><br />
<br />
</span><span class="fullpost1"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><span class="fullpost1"> </span><br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-89880916291387967292010-09-05T03:43:00.001+07:002010-12-28T12:01:38.218+07:00Spesifikasi Panel ListrikSpesifikasi material panel ats-amf yang ada dibawah ini dapat di pergunakan sebagai pertimbangan dalam pemilihan kualitas panel yang di inginkan, dan kalo ada yang mau membeli/memilih, coba diperhatikan tips dibawah ini.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>Tips pemilihan spesifikasi panel ats-amf</b><br />
Penentuan kapasitas panel ats-amf adalah mana yang lebih besar, genset atau PLN<br />
Penentuan Jenis dan merk Modul Ats-Amf yang dikehendaki.<br />
Penentuan Power Change Over, MCCB, COS Motorized, ATS Breaker 1-2 atau 1-0-2.<br />
Penentuan dimensi Box Panel yang dikehendaki, wall mounting atau free standing.<br />
<br />
<b>Data yang diperlukan bila ada spesifikasi khusus (untuk pemesanan). </b><br />
<address></address><address>Merk Genset terpasang<br />
Kapasitas Genset (KVA)<br />
Tegangan control DC Genset (12 atau 24VDC)<br />
Sistim start-stop Genset (sistim kunci atau semi auto)<br />
Kapasitas PLN terpasang<br />
</address><address></address><address><b> </b></address><address><b>Material dan pekerjaan yang harus dipersiapkan oleh pembeli untuk keperluan instalasi </b></address><address></address><address>Kabel Power dari Genset ke Panel Ats-Amf R,S,T,N<br />
Kabel Control dari Genset ke Panel Ats-Amf (4×2,5mm)<br />
Kabel Power Outgoing dari Panel Ats-Amf ke Panel Distribusi<br />
Kabel Power Incoming dari sumber PLN ke Panel Ats-Amf<br />
Schoen Cable, Isolasi dan kelengkapannya </address>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-26410093279869262032010-09-05T03:20:00.003+07:002010-12-28T12:08:26.775+07:00Teori Pengukuran Besaran Listrik<div style="text-align: justify;">Pengertian Dasar </div><div style="text-align: justify;">Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasilyang diinginkan oleh seorang user. <br />
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita t idak dapat disangkal lagi. Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya. Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan sebuah termometer air-raksa sekarang dapat diukur dengan thermocople. <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sifat dari pengukuran itu dibagi dalam : <br />
(1). Indication, menyatakan, menunjukkan, alat semacam ini tidak tergantung pada waktu; <br />
(2). Recording, mencatat, menyimpan, merekam, alat ini dipergunakan bila <br />
pengukuran berubah dengan perubahan waktu; <br />
(3). Integrating, menjumlahkan, alat ini dipakai bila konsumsi energi elektrik <br />
selama beberapa waktu waktu diperlukan. <br />
Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu zat/ <br />
benda ke dalam bentuk angka atau herga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran. <br />
Pemberian angka-angka tersebut dalam praktek dapat dicapai dengan : <br />
? Membandingkan dengan alat tertentu yang dianggap sebagai standar. </div><div style="text-align: justify;">? Membandingkan besaran yang akan diukur dengan suatu sekala yang telah ditera atau dikalibrasikan. <br />
Jelaslah bahwa pengukuran sebagai suatu proses yang hasilnya sangat tergantung dari unsur-unsurnya. Unsur-unsur terpenting dalam proses pengukuran itu antara lain : </div><div style="text-align: justify;"> ? Alat yang dipergunakan sebagai pembanding/ penunjuk. <br />
? Orang yang melaksanakan pengukuran. <br />
? Cara melaksanakan pengukuran. <br />
Kalau ada salah satu unsur yang tidak memenuhi syarat, maka hasilnya tidak mungkin baik. Penjelasan di atas merupakan pengertian pengukuran yang ditinjau secara umum. Pengukuran listrik mempunyai tujuan yang lebih luas lagi, yaitu : untuk mengetahui, menilai dan atau menguji besaran listrik. Alat yang dipergunakan sebagai pembanding/ penunjuk disebut instrumen pengukur. Instrumen ini berfungsi sebagai penunjuk nilai besaran Listrik yang diukurnya. Banyak sekali macam jenis pengukuran ini sesuai dengan banyak besaran yang akan diukur. Hasil pengukuran pada umumnya merupakan penunjukkan yang langsung dapat dibaca/ diketahui, ada yang dengan sistim tercatat dan ada yang tidak. Dari hasil penunjukkan ini selanjutnya dapat dianalisa atau dibuat data untuk suatu bahan studi/ analisa lebih lanjut. Oleh sebab itu hasil pengukuran diharapkan mencapai hasil yang optimal. </div>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-12991098929726368312010-09-03T18:36:00.001+07:002010-12-28T12:03:57.260+07:00Hukum-hukum Dasar ListrikDalam topik kali ini, saya share kepada teman-teman, dialam sekitar kita segala sesuatunya pasti ada hukumnya demikian juga didunia teknik listrik juga ada hukum yang mendasari terjadinya listrik, itulah yang berhasil ditemukan oleh pakar-pakar scien terdahulu.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Dalam dunia listrik dikenal beberapa hukum-hukum dasar listrik, yaitu:<br />
1. Hukum Faraday<br />
2. Hukum Ampere-Biot-Savart<br />
3. Hukum Lenz<br />
4. Prinsip Konversi Energi Elektromekanik<br />
<br />
Kesemua hukum diatas, bersama dengan hukum kekekalan energi akan menjelaskan mengenai prinsip kerja dasar dari suatu mesin listrik dinamis.<br />
<br />
Artikel kali ini akan menjelaskan secara sederhana hubungan kesemua hukum tersebut. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hukum Faraday</span><br />
<br />
Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris menyatakan bahwa:<br />
<span class="fullpost"><br />
<span style="font-style: italic;">1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.<br />
2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.</span><br />
<br />
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini adalah pada generator. Gambar 1 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzQjcV0Q2g81kQJlFN-Nr1bZ5D2boovypx1X2oaPM88albPLDJZt4geTE7bt3ggr9ALM7LzdaPK7m89GUSJgMSO_VB7bNu2oPdtC96E4qhapcH5GqNgh_R1v7ZD7qhrBCub2n7eXszUeA/s1600/hukum+faraday-elektromagnetik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzQjcV0Q2g81kQJlFN-Nr1bZ5D2boovypx1X2oaPM88albPLDJZt4geTE7bt3ggr9ALM7LzdaPK7m89GUSJgMSO_VB7bNu2oPdtC96E4qhapcH5GqNgh_R1v7ZD7qhrBCub2n7eXszUeA/s200/hukum+faraday-elektromagnetik.jpg" width="166" /></a></div><br />
<span class="fullpost"> Gambar 1. Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hukum Ampere-Biot-Savart</span><br />
<br />
3 orang ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863), Jean Baptista Biot (1774-1862) dan Victor Savart (1803-1862) menyatakan bahwa: <br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang berada diantara medan magnetik”</span><br />
Hal ini juga merupakan kebalikan dari hukum faraday, dimana faraday memprediksikan bahwa tegangan induksi akan timbul pada penghantar yang bergerak dan memotong medan magnetik. Hukum ini diaplikasikan pada mesin-mesin listrik, dan gambar 2 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.</span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="fullpost"> </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoonEF40toUkjl5TE72eWL9i9-zmVdZf-w01BbhDlwYANdytI1SbmTe2EQ_0g9KgQEvWH43Iv_M9V-kGBHVC4m9wcbF-4OX-R2TPj7tEgeCZDd0L5L6KzNbTCxQMmctnkmak5c0wlyMro/s1600/Hukum+ampere-biot-savart.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoonEF40toUkjl5TE72eWL9i9-zmVdZf-w01BbhDlwYANdytI1SbmTe2EQ_0g9KgQEvWH43Iv_M9V-kGBHVC4m9wcbF-4OX-R2TPj7tEgeCZDd0L5L6KzNbTCxQMmctnkmak5c0wlyMro/s200/Hukum+ampere-biot-savart.jpg" width="148" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="" style="clear: both; text-align: justify;"><span class="fullpost"> Gambar 2. Hukum Ampere-Biot-Savart, Gaya induksi Elektromagnetik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Hukum Lenz</span><br />
Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-1865) menyatakan bahwa:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan (gaya aksi dan reaksi)”</span><br />
<br />
Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan memotong garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi (hukum faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling dihubungkan maka akan mengalir arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan gaya pada penghantar tersebut (hukum ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan oleh Lenz adalah gaya yang dihasilkan tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar tersebut, sehingga akan saling meniadakan.<br />
<br />
Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis (mesin listrik putar) yaitu generator dan motor. </span></div><div class="" style="clear: both; text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjog2iMjHSDMnBpQronMVva0fr1eOgqWQtiKzVj43o2uLvLJyVslRIQZAWO-bHK3BR2Ks-TWAUvbeFCFRRlGE9Mh0cMVzPbd_QfKqMVRxtXachw8IPb2lxvjwqpdtCp6RmRZIvbM5Lv1k/s1600/hukum+Lenz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjog2iMjHSDMnBpQronMVva0fr1eOgqWQtiKzVj43o2uLvLJyVslRIQZAWO-bHK3BR2Ks-TWAUvbeFCFRRlGE9Mh0cMVzPbd_QfKqMVRxtXachw8IPb2lxvjwqpdtCp6RmRZIvbM5Lv1k/s200/hukum+Lenz.jpg" width="200" /></a></div><span class="fullpost"> Gambar 3. Hukum Lenz- gaya aksi dan reaksi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Konversi Energi Elektromekanik</span><br />
<br />
Ketiga hukum dasar listrik diatas terjadi pada proses kerja dari suatu mesin listrik dan hal ini merupakan prinsip dasar dari konversi energi. Secara garis besar, elektromekanik dari mesin listrik dinamis dinyatakan:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“Semua energi listrik dan energi mekanik mengalir kedalam mesin, dan hanya sebagian kecil saja dari energi listrik dan energi mekanik yang mengalir keluar mesin (terbuang) ataupun disimpan didalam mesin itu sendiri, sedangkan energi yang terbuang tersebut dalam bentuk panas”</span><br />
<br />
Sedangkan hukum kekelan energi pertama menyatakan bahwa:<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">“energi tidak dapat diciptakan, namun dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya”</span><br />
<br />
Aplikasi dari 4 dasar prinsip kerja mesin listrik dinamis dan hukum kekalan energi digambarkan sebagai berikut:</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlONywj4s3zsQF7RcN3SeV_pXW0gwQ7U2k5oUXiiC5vAWq71wn9-NdmoSv5qmwrqam5YQp0zIpqpLRCxPGaCzgNuRvNHYhiFk0ZwuclbCeYm64mEUEhHzdu_448S7sc-wVVUeITFOIooA/s1600/konversi+energi+elektromekanik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlONywj4s3zsQF7RcN3SeV_pXW0gwQ7U2k5oUXiiC5vAWq71wn9-NdmoSv5qmwrqam5YQp0zIpqpLRCxPGaCzgNuRvNHYhiFk0ZwuclbCeYm64mEUEhHzdu_448S7sc-wVVUeITFOIooA/s200/konversi+energi+elektromekanik.jpg" width="173" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Gambar 4. Prinsip Konversi Energi Elektromekanik.</span></div><span class="fullpost"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Tanda positif (+) menunjukkan energi masuk, sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan energi keluar. Panas yang dihasilkan dari suatu mesin yang sedang melakukan proses selalu dalam tanda negatif (-).</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Sedangkan untuk energi yang tersimpan, tanda positif (+) menujukkan peningkatan energi yang tersimpan, sedangkan tanda negatif (-) menunjukkan pengurangan energi yang tersimpan.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Keseimbangan dari bentuk-bentuk energi diatas tergantung dari nilai efisiensi mesin dan sistem pendinginannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Semoga bermanfaat</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span class="fullpost"><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><span class="fullpost"> Tag : Hukum dasar listrik, hukum faraday, hukum lenz</span><br />
<br />
<script id="gtbTranslateElementCode">
var gtbTranslateOnElementLoaded;(function(){var lib = null;var checkReadyCount = 0;function sendMessage(message, attrs) { var data = document.getElementById("gtbTranslateElementCode"); for (var p in attrs) { data.removeAttribute(p); } for (var p in attrs) { if ("undefined" != typeof attrs[p]) { data.setAttribute(p, attrs[p]); } } var evt = document.createEvent("Events"); evt.initEvent(message, true, false); document.dispatchEvent(evt);}function checkLibReady (){ var ready = lib.isAvailable(); if (ready) { sendMessage("gtbTranslateLibReady", {"gtbTranslateError" : false}); return; } if (checkReadyCount++ > 5) { sendMessage("gtbTranslateLibReady", {"gtbTranslateError" : true}); return; } setTimeout(checkLibReady, 100);}gtbTranslateOnElementLoaded = function () { lib = google.translate.TranslateService({}); sendMessage("{EVT_LOADED}", {}, []); var data = document.getElementById("gtbTranslateElementCode"); data.addEventListener("gtbTranslate", onTranslateRequest, true); data.addEventListener("gtbTranslateCheckReady", onCheckReady, true); data.addEventListener("gtbTranslateRevert", onRevert, true); checkLibReady();};function onCheckReady() { var ready = lib.isAvailable(); sendMessage("gtbTranslateLibReady", {"gtbTranslateError" : !ready});}function onTranslateRequest() { var data = document.getElementById("gtbTranslateElementCode"); var orig = data.getAttribute("gtbOriginalLang"); var target = data.getAttribute("gtbTargetLang"); lib.translatePage(orig, target, onProgress);}function onProgress(progress, opt_finished, opt_error) { sendMessage("gtbTranslateOnProgress", {"gtbTranslateProgress" : progress, "gtbTranslateFinished" : opt_finished, "gtbTranslateError" : opt_error});}function onRevert() { lib.restore();}})(); (function(){var d=window,e=document;function f(b){var a=e.getElementsByTagName("head")[0];a||(a=e.body.parentNode.appendChild(e.createElement("head")));a.appendChild(b)}function _loadJs(b){var a=e.createElement("script");a.type="text/javascript";a.charset="UTF-8";a.src=b;f(a)}function _loadCss(b){var a=e.createElement("link");a.type="text/css";a.rel="stylesheet";a.charset="UTF-8";a.href=b;f(a)}function _isNS(b){b=b.split(".");for(var a=d,c=0;c<b.length;++c)if(!(a=a[b[c]]))return false;return true}
function _setupNS(b){b=b.split(".");for(var a=d,c=0;c<b.length;++c)a=a[b[c]]||(a[b[c]]={});return a}d.addEventListener&&typeof e.readyState=="undefined"&&d.addEventListener("DOMContentLoaded",function(){e.readyState="complete"},false);
if (_isNS('google.translate.Element')){return}var c=_setupNS('google.translate._const');c._cl='en';c._cuc='gtbTranslateOnElementLoaded';c._cac='';c._cam='lib';var h='translate.googleapis.com';var b=(window.location.protocol=='https:'?'https://':'http://')+h;c._pah=h;c._pbi=b+'/translate_static/img/te_bk.gif';c._pci=b+'/translate_static/img/te_ctrl3.gif';c._phf=h+'/translate_static/js/element/hrs.swf';c._pli=b+'/translate_static/img/loading.gif';c._plla=h+'/translate_a/l';c._pmi=b+'/translate_static/img/mini_google.png';c._ps=b+'/translate_static/css/translateelement.css';c._puh='translate.google.com';_loadCss(c._ps);_loadJs(b+'/translate_static/js/element/main.js');})();
</script>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-69667812428818619022010-09-02T18:30:00.003+07:002010-12-28T12:06:07.005+07:00Prinsip Kemagnetan<b><u>Garis Gaya Magnet (GGM)</u></b><br />
<div style="text-align: justify;">Pada sebuah magnet sebenarnya merupakan kumpulan jutaan magnet ukuran mikroskopik yang teratur satu dan lainnya. Kutub utara dan kutub selatan magnet posisinya teratur (lihat gambar 3). Secara keseluruhan kekuatan magnetnya menjadi besar. Logam besi bisa menjadi magnet secara permanen (tetap) atau bersifat megnet sementara dengan cara induksi elektromagnetik. Tetapi ada beberapa logam yang tidak bisa menjadi magnet, misalnya tembaga dan aluminium, dan logam tersebut dinamakan diamagnetik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bumi merupakan magnet alam raksasa, dapat dibuktikan dengan alat yang dinamakan kompas, dimana jarum penunjuk pada kompas akan menunjukkan arah utara dan selatan bumi kita, seperti diperlihatkan pada gambar 1. Karena sekeliling bumi sebenarnya dilingkupi garis gaya magnet yang tidak tampak oleh mata kita tapi bisa diamati dengan kompas keberadaannya.</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8cHiMvmiflOqGFftGNRSTg3eD3UOFZ4OzjJLptL_-sa75rYt5CYQvXC9WUPPvvgiwGWgvg6N5PbO3Wbe0n_VYJ5saeqpyVm1UJO9LZ_OtP-tgk1MwrSa7HkoEfgibHTDvacuVjhLtnkg/s1600/pola+garis+medan+magnet+permanen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8cHiMvmiflOqGFftGNRSTg3eD3UOFZ4OzjJLptL_-sa75rYt5CYQvXC9WUPPvvgiwGWgvg6N5PbO3Wbe0n_VYJ5saeqpyVm1UJO9LZ_OtP-tgk1MwrSa7HkoEfgibHTDvacuVjhLtnkg/s200/pola+garis+medan+magnet+permanen.jpg" width="164" /></a><span class="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Gbr 1. Pola garis medan magnet permanen.<br />
<br />
Batang magnet memancarkan garis gaya magnet yang melingkupi dengan arah dari utara ke selatan. Pembuktian sederhana dilakukan dengan menempatkan batang magnet diatas selembar kertas, kemudian diatas kertas tersebut ditaburkan serbuk halus besi secara merata, yang terjadi adalah bentuk garis-garis dengan pola melengkung oval diujung-ujung kutub. Ujung kutub utara-selatan muncul pola garis gaya yang kuat. Daerah netral pola garis gaya magnetnya lemah.<br />
<br />
Bagian netral magnet artinya tidak memiliki kekuatan magnet. Untuk membuktikan bahwa daerah netral tidak memiliki kekuatan magnet. Ambil beberapa sekrup besi, amatilah tampak sekrup besi akan menempel baik diujung kutub utara maupun ujung kutub selatan. Daerah netral dibagian tengah sekrup tidak akan menempel sama sekali, dan sekrup akan terjatuh.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHo1uRAhm0-vYEWvbgIi0tUSesiAo96VEvLJAJOq7ITa8B49jleSBal1QS0zjp2Ha6E-3R0bqY9xb4fmOKhxYp_hQsVZIjRcbKEzH_EhwgCrz61dxEgCg3yRaxMjcMnC-sTVS_nUL5eXU/s1600/Daerah+netral+pada+magnet+permanen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHo1uRAhm0-vYEWvbgIi0tUSesiAo96VEvLJAJOq7ITa8B49jleSBal1QS0zjp2Ha6E-3R0bqY9xb4fmOKhxYp_hQsVZIjRcbKEzH_EhwgCrz61dxEgCg3yRaxMjcMnC-sTVS_nUL5eXU/s320/Daerah+netral+pada+magnet+permanen.jpg" /></a><span class="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Gbr 2. Daerah netral pada magnet permanen.<br />
<br />
Mengapa besi biasa berbeda logam magnet ? Pada besi biasa sebenarnya terdapat kumpulan magnet-magnet dalam ukuran mikroskopik, tetapi posisi masing-masing magnet tidak beraturan satu dengan lainnya sehingga saling menghilangkan sifat kemagnetannya, lihat gambar 3.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKishedoqCiRumXThCpEQ9wJQytLGZOechjzV2Ur_k-nHOJWwc-zNt6OI8gtE_t_e8io3VcORa91OzRFwf3h5NUYW1b_bDK-AYCKs8cbtZideobYkpPG-rQs9kfIYf-Le4JVxhN_MzDBM/s1600/perbedaan+besi+biasa+dengan+magnet+permanen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKishedoqCiRumXThCpEQ9wJQytLGZOechjzV2Ur_k-nHOJWwc-zNt6OI8gtE_t_e8io3VcORa91OzRFwf3h5NUYW1b_bDK-AYCKs8cbtZideobYkpPG-rQs9kfIYf-Le4JVxhN_MzDBM/s200/perbedaan+besi+biasa+dengan+magnet+permanen.jpg" width="180" /></a><span class="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Gbr 3. Perbedaan besi biasa dan magnet permanen.<br />
<br />
Arah garis gaya magnet dengan pola garis melengkung mengalir dari arah kutub utara menuju kutub selatan. Didalam batang magnet sendiri garis gaya mengalir sebaliknya, yaitu dari kutub selatan ke kutub utara. Didaerah netral tidak ada garis gaya diluar batang magnet. Pembuktian secara visual garis gaya magnet untuk sifat tarik menarik pada kutub berbeda dan sifat tolak-menolak pada kutub sejenis dengan menggunakan magnet dan serbuk halus besi, gambar 4. Tampak jelas kutub sejenis utara-utara garis gaya saling menolak satu dan lainnya. Pada kutub yang berbeda utara-selatan, garis gaya magnet memiliki pola tarik menarik. Sifat saling tarik menarik dan tolak menolak magnet menjadi dasar bekerjanya motor listrik.<span id="goog_1323414925"></span><span id="goog_1323414926"></span></span><span class="fullpost"> </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9-moceXRCmeE2UN9j0SQANAZ1nWjGCmWM0a5HZefWAvmaSl83itgfsWiiVTj3xmlyPDJNB5RdWr1cY9UIT3X-4ZANkXi7SugHUs9aSamCRFlvtbpJo8RjNZd1WyESLNUZ3Yp9WGkkULg/s1600/pola+garis+medan+magnet.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9-moceXRCmeE2UN9j0SQANAZ1nWjGCmWM0a5HZefWAvmaSl83itgfsWiiVTj3xmlyPDJNB5RdWr1cY9UIT3X-4ZANkXi7SugHUs9aSamCRFlvtbpJo8RjNZd1WyESLNUZ3Yp9WGkkULg/s200/pola+garis+medan+magnet.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Gbr 4a. Pola garis medan magnet tolak-menolak dan 4b. pola garis medan magnet tarik-menarik.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><img border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvnk7LlQgGNQNRWk6QWQsJwsQr3JHoP_GJBofzqr8dKEdCc7h8nm3A5ujZ_5ZylTgF2pvznAacwXzPhQQwlxyj_2dSAOKvTWv95f8MWkFuPoTtOskMATo9swvchwo0UERni-DwBmg9x2Q/s200/garis+medan+magnet+utara-selatan.jpg" width="200" /></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Gbr 5. Garis medan magnet Utara-selatan</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Untuk mendapatkan garis gaya magnet yang merata disetiap titik permukaan maka ada dua bentuk yang mendasari rancangan mesin listrik. Bentuk datar (flat) akan menghasilkan garis gaya merata setiap titik permukaannya. Bentuk melingkar (radial), juga menghasilkan garis gaya yang merata setiap titik permukaannya.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span class="fullpost"></span><img border="0" height="116" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtyW8huMm6WK7MtLjWaV2VPaKhz-n_i5GAg0CErwhsbj5GCqjQ6hvBas8ko6ipzEcNxwB196ISA7CbwtBJGh8ylTfwEc8_PMnwnLahEHBcina5qdk4jmJKKkweLp4-drLY_SyeOZUhdkY/s200/garis+gaya+magnet+pada+permukaan+rata+dan+radial.jpg" width="200" /></div><div style="text-align: justify;">Gbr 6. Garis gaya magnet pada permukaan rata dan silinder.</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
Semoga bermanfaat,</span></div>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-78716311618197307582010-08-29T00:14:00.001+07:002010-12-28T12:10:21.554+07:00Terjadinya Medan Magnet Listrik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFXOfUhmKF3WA4Hhr7sIMdx2V_2BtLZLtqiEpHABHFhXb-xqgqoIQhJtOzxvLfn2T76CxZ6dK6iawTPrqgAmawPxpHpwh4LoIFzUSydOKvxg-L1n-Klsf7c0SU-MZfbRcF_lroGp99APE/s1600/Dua+kutub+lilitan.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFXOfUhmKF3WA4Hhr7sIMdx2V_2BtLZLtqiEpHABHFhXb-xqgqoIQhJtOzxvLfn2T76CxZ6dK6iawTPrqgAmawPxpHpwh4LoIFzUSydOKvxg-L1n-Klsf7c0SU-MZfbRcF_lroGp99APE/s320/Dua+kutub+lilitan.jpg" width="0" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8jKIcQ3eR1SRSEptMuX_GdYcJ2iUPIl06aoRYhc9GgtpJ7rX3BpSEIRNqUbQdmioWxYKWmQ2jGwqe_EA_ZMW1ybxU6-mhnfjRbvdheV3vju1UcShBwMc3HCCK7cO-LpDGZ3sd_O-jULU/s1600/Dua+kutub+lilitan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8jKIcQ3eR1SRSEptMuX_GdYcJ2iUPIl06aoRYhc9GgtpJ7rX3BpSEIRNqUbQdmioWxYKWmQ2jGwqe_EA_ZMW1ybxU6-mhnfjRbvdheV3vju1UcShBwMc3HCCK7cO-LpDGZ3sd_O-jULU/s320/Dua+kutub+lilitan.jpg" /></a>Gulunglah 1 sampai 2 m kawat tembaga halus yang berisolasi pada sebatang baut besi. Hubungkanlah kedua ujung kawat yang tak terisolasi dengan batere. Kini baut besi itu menari segala macam benda dari besi.<br />
<br />
Arus listrik menghasilkan medan gaya magnet dalam kumparan. Unsur-unsur magnet dalam besi menata diri, sehingga besi itu memperoleh kutub utara dan kutub selatan. Jika baut itu terbua dari besi lunak arus diputuskan.<br />
<br />
Jika baut itu terbuat dari baja, kekuatan magnetnya akan tetap. Jadi dengan jalan ini kita dapat membuat benda-benda bahan menjadi magnetis.Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-28360426273731125722010-08-18T02:58:00.000+07:002010-11-30T13:56:08.908+07:00Proteksi Sistem Tenaga ListrikBAB I<br />PENDAHULUAN<br />i. Abstrak<br />Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman terlebih di era globalisasi ini, minggu lepas minggu, bulan lepas bulan bahkan tahun lepas tahun semakin bertambah pesat dirasakan oleh manusia dan semakin bertambahnya pula jumlah manusia ( sebagai konsumen )didunia ini, dan secara langsung akan mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan yang harus disediakan oleh manusia itu sendiri.<br /><br />Diantara sekian bayak kebutuhan ,maka kemajuan teknologi banyak membantu kepentingan umat manusia, salah satunya kemajuan dalam bidang tenaga listrik. Kebutuhan akan tenaga listrik khususnya di Indonesia semakin lama akan terus dirasakan, misalnya dalam bidang penerangan rumah/ alat-alat rumah tangga, kebutuhan Industri dan perkembangan tersebut sesuai dengan kemajuan ekonomi rakyat.<br /><br />Industrialisasi tidak akan tercapai ataupun berhasil kalau tidak didahului dengan penyediaan tenaga listrik yang memadai. Maka masalah skill atau reliability segala peralatan dan kotiunitas penyaluran daya harus juga ditingkatkan, demi lancarnaya penyediaan listrik kepada konsumen. Diantaranya dengan mendapat perhatian serius masalah “Proteksi system tenaga listrik”<br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br />I. DASAR- DASAR SISTEM PROTEKSI<br /><br />1.1 Definisi Sistem Proteksi, adalah sebuah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri.<br /><br />Kehandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu dalam perencangan suatu sistem tenaga listrik, perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa gangguan.<br /><br />Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan digunakan, seperti: spesifikasi switchgear, rating circuit breaker (CB) serta penetapan besaran-besaran yang menentukan bekerjanya suatu relay (setting relay) untuk keperluan proteksi.<br /><br />1.2. Prinsip Dasar Proteksi <br />Setelah kita membahas lebih lanjut tentang Prinsip Dasar Proteksi Tenaga Listrik, maka terlebih dahulu kita perlu diketahui tentang : <br /><br />a). Apa yang dimaksud dengan Daya Proteksi Sistem Tenaga Itu ? <br />Yang dimaksud dengan proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan kepada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga misanya generator, transformator jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain : hubung singkat, <br />tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain. <br /><br />b). Mengapa Proteksi diperlukan ? <br />Untuk mengetahui lebih lengkapnya, <a href="http://www.docstoc.com/docs/50801273/Proteksi%20Sistem%20Tenaga%20Listrik">silakan <span style="font-size: large;"><b>Download disini</b></span></a><br /><br /><br /><a href="http://www.allblogtools.com/"><img alt="Blogger Templates" border="0" height="67" src="http://www.allblogtools.com/MiSc/Signature-Generator/holdz/z4c63a37e15a0e.gif" width="307" /></a><br /><br /><a href="http://www.allblogtools.com/" style="color: #999999; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 9px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;">Blogger Templates</a>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-27757910908965786512010-08-15T21:34:00.000+07:002010-11-30T13:58:59.457+07:00Kode Angka Dalam Sistem KelistrikanHai sobat semuanya, kali ini saya akan memperkenalkan berbagai kode angka yang udah punya ketetapan, artinya punya standarisasi baik nasional maupun internasional,sebagai contoh satuan massa gram(g),kilogram(kg)dll. Begitu juga pada sistem kelistrikan memiliki kode-kode angka yang dipakai dalam suatu sistem instalasi listrik.Dalam single-line diagram (diagram garis tunggal) suatu sistem instalasi, maka akan kita jumpai kode-kode angka pada keterangan gambarnya, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan kita dalam membuat penamaan/penandaan suatu peralatan <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
ANSI (American National Standards Institute) yang membuat standarisasi kode angka tersebut. Kode angka yang tertera, kadang ditambahkan juga dengan huruf alphabet yang akan memberikan keterangan tambahan, sebagai contoh kode 51G yang berarti untuk OverCurrent Ground Relay, lalu 50N yang mengindikasikan alat Ground Sensitive OverCurrent Relay dengan rujukan pembacaan arus Netralnya, dan ada juga 87T yang artinya untuk peralatan Differential Relay yang digunakan pada Transformator.<br />
Berikut daftar dari kode-kode angka tersebut:<br />
<br />
1 - Master Element<br />
2 - Time Delay Starting or Closing Relay<br />
3 - Checking or Interlocking Relay<br />
4 - Master Contactor<br />
5 - Stopping Device<br />
6 - Starting Circuit Breaker<br />
7 - Anode Circuit Breaker<br />
8 - Control Power Disconnecting Device<br />
9 - Reversing Device<br />
10 - Unit Sequence Switch<br />
11 - Reserved for future application<br />
12 - Overspeed Device<br />
13 - Synchronous-speed Device<br />
14 - Underspeed Device<br />
15 - Speed - or Frequency, Matching Device<br />
16 - Reserved for future application<br />
17 - Shunting or Discharge Switch<br />
18 - Accelerating or Decelerating Device<br />
19 - Starting to Running Transition Contactor<br />
20 - Electrically Operated Valve<br />
21 - Distance Relay<br />
22 - Equalizer Circuit Breaker<br />
23 - Temperature Control Device<br />
24 - Over-Excitation Relay (V/Hz)<br />
25 - Synchronizing or Synchronism-Check Device<br />
26 - Apparatus Thermal Device<br />
27 - Undervoltage Relay<br />
28 - Flame Detector<br />
29 - Isolating Contactor<br />
30 - Annunciator Relay<br />
31 - Separate Excitation Device<br />
32 - Directional Power Relay<br />
33 - Position Switch<br />
34 - Master Sequence Device<br />
35 - Brush-Operating or Slip-Ring Short-Circuiting, Device<br />
36 - Polarity or Polarizing Voltage Devices<br />
37 - Undercurrent or Underpower Relay<br />
38 - Bearing Protective Device<br />
39 - Mechanical Conduction Monitor<br />
40 - Field Relay<br />
41 - Field Circuit Breaker<br />
42 - Running Circuit Breaker<br />
43 - Manual Transfer or Selector Device<br />
44 - Unit Sequence Starting Relay<br />
45 - Atmospheric Condition Monitor<br />
46 - Reverse-phase or Phase-Balance Current Relay<br />
47 - Phase-Sequence Voltage Relay<br />
48 - Incomplete Sequence Relay<br />
49 - Machine or Transformer, Thermal Relay<br />
50 - Instantaneous Overcurrent or Rate of Rise, Relay<br />
51 - AC Time Overcurrent Relay<br />
52 - AC Circuit Breaker<br />
53 - Exciter or DC Generator Relay<br />
54 - High-Speed DC Circuit Breaker<br />
55 - Power Factor Relay<br />
56 - Field Application Relay<br />
57 - Short-Circuiting or Grounding (Earthing) Device<br />
58 - Rectification Failure Relay<br />
59 - Overvoltage Relay<br />
60 - Voltage or Current Balance Relay<br />
61 - Machine Split Phase Current Balance<br />
62 - Time-Delay Stopping or Opening Relay<br />
63 - Pressure Switch<br />
64 - Ground (Earth) Detector Relay<br />
65 - Governor<br />
66 - Notching or Jogging Device<br />
67 - AC Directional Overcurrent Relay<br />
68 - Blocking Relay<br />
69 - Permissive Control Device<br />
70 - Rheostat<br />
71 - Level Switch<br />
72 - DC Circuit Breaker<br />
73 - Load-Resistor Contactor<br />
74 - Alarm Relay<br />
75 - Position Changing Mechanism<br />
76 - DC Overcurrent Relay<br />
77 - Pulse Transmitter<br />
78 - Phase-Angle Measuring or Out-of-Step Protective Relay<br />
79 - AC Reclosing Relay<br />
80 - Flow Switch<br />
81 - Frequency Relay<br />
82 - DC Reclosing Relay<br />
83 - Automatic Selective Control or Transfer Relay<br />
84 - Operating Mechanism<br />
85 - Carrier or Pilot-Wire Receiver Relay<br />
86 - Lockout Relay<br />
87 - Differential Protective Relay<br />
88 - Auxiliary Motor or Motor Generator<br />
89 - Line Switch<br />
90 - Regulating Device<br />
91 - Voltage Directional Relay<br />
92 - Voltage and Power Directional Relay<br />
93 - Field Changing Contactor<br />
94 - Tripping or Trip-Free Relay<br />
95 - Reluctance Torque Synchrocheck<br />
96 - Autoloading RelayHeberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6490053628663989693.post-64921011333354587492010-08-15T15:18:00.000+07:002010-11-30T13:58:35.592+07:00Teori Dasar Listrik<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_c-62Z9Qso84/TGek8YbWWaI/AAAAAAAAAEA/jgxnhomoGrg/s1600/control+panel+digital+deepsea5220.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_c-62Z9Qso84/TGek8YbWWaI/AAAAAAAAAEA/jgxnhomoGrg/s320/control+panel+digital+deepsea5220.jpg" /></a></div>Teori Dasar Listrik ( TDL) merupakan suatu proses pengenalan dan pengetahuan dasar tentang kelistrikan. Kalau kita membahas mengenai listrik, yang ada dibenak saya pertama adalah “ARUS” baru yang lainnya dan juga yang membaca makalah ini, saya yakin memiliki yang sama dengan saya, Setuju?... Jadi arus dapat dikategorikan secara general yaitu arus searah ( direct current )maupun arus bolak-balik atau yang disebut dengan Alternating Current. Dan baterai/accumulator adalah salah satu contoh memiliki arus searah, sedangkan arus bolak-balik adanya suatu gaya electromoris, bila sebatang penghantar digerakan sedemikian rupa didalam medan magnet, hingga garis-garis medan magnet terpotong bebas didalam penghantar, yang menggerakan elektron tersebut sejurus dengan arah penghantar. Akibatnya ialah penumpukan elektron (pembawa muatan negatip) disebelah bawah dan kekurangan elektron yang sebanding diujung batang sebelah atas. Didalam batang penghantar terjadi tegangan, selama berlangsungnya gerakan penghantar didalam medan magnet. Dan dengan peristiwa itu dinamakan Induksi Tegangan.Untuk selengkapnya silakan <b style="color: blue;"><a href="http://www.docstoc.com/docs/50372269/Teori%20dasar%20Listrik">download disini!</a></b><br /><br /><a href="http://www.allblogtools.com/"><img alt="Blogger Templates" border="0" height="67" src="http://www.allblogtools.com/MiSc/Signature-Generator/holdz/z4c63a37e15a0e.gif" width="307" /></a><br /><br /><a href="http://www.allblogtools.com/" style="color: #999999; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 9px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;">Blogger Templates</a></div>Heberhttp://www.blogger.com/profile/11212741140923566806noreply@blogger.com0